Kepala Desa Wantilan Komarudin, menjelaskan latar belakang dirinya berinisiatif membuat program basis data. Komarudin menuturkan saat dirinya terpilih menjadi Kepala Desa, dirinya mengadakan Minggon desa, dirinya terkejut karena pengurus RT tidak tahu jumlah pasti penduduknya.
“Saat itu ada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) saya turunkan 1 kelompok untuk 1 RW dari 8 RW yang ada di Wantilan. Dari hasil pendataan tersebut berupa dokumen kertas yang masih bertumpuk. Jadi datanya ada tapi belum terintegrasi secara maksimal.” katanya.
BACA JUGA : Setelah Disubsidi, Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Subang Langka
Selanjutnya Komarudin menjelaskan, pihaknya membuat aplikasi pendataan dan meminta pembinaan dari Universitas Islam Bandung (Unisba). Komarudin merasa perlunya aplikasi basis data karena dirinya menginginkan desanya yang terdampak industrialisasi memiliki data yang reliabel sehingga dapat dapat dipergunakan oleh dinas dan instansi terkait.
“Hadirnya Suryacipta membawa dampak besar, untuk lowongan posisi satpam minimal harus SMA, sedangkan saya tidak tahu berapa warga saya yang pendidikannya SMA," imbuh Komarudin.
BACA JUGA : Juarai MotoGP Mandalika 2022, Miguel Oliveira Persembahkan Tropi Untuk Risman, Siapakah Dia?
Dekan FMIPA Unisba Abdul Kudus menyampaikan, pembuatan aplikasi ini merupakan salah satu implementasi tugas dosen yaitu pengabdian masyarakat. Abdul menuturkan, dirinya berasal dari Subang, dan dirinya tertarik karena Desa Wantilan merupakan desa yang aktif dalam hal pendataan, pihaknya memutuskan untuk membantu mengembangkan aplikasi yang digagas oleh Komarudin. Abdul menyatakan data yang ada di aplikasi desa tersebut masih belum tervalidasi oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini oleh BPS.
Editor : Yudy Heryawan Juanda