get app
inews
Aa Text
Read Next : Raih 2287 Suara, Sholehudin Menang di Pilkades Blanakan Subang

Desa Wantilan Subang Terpilih Sebagai Desa Cantik se-Jawa Barat

Senin, 21 Maret 2022 | 19:59 WIB
header img
Kepala Desa Wantilan, Komarudin. (Foto: Dok Humas Pemkab Subang)

SUBANG, iNews.id - Desa Wantilan, Kecamatan Cipeundeuy, Subang terpilih oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai Desa Cantik se Jawa Barat. Hal tersebut terungkap ketika Bupati Subang, Ruhimat menerima kunjungan dari Kepala Desa Wantilan dan Kepala BPS Kabupaten Subang serta perwakilan BPS Provinsi Jawa Barat di Ruang Rapat Segitiga, Rumah Dinas Bupati Subang, Senin (21/3/2022).

Pertemuan ini membahas persiapan Desa Wantilan, sebagai perwakilan Desa Cantik se-Jawa Barat dari BPS RI. Nantinya Desa Wantilan akan mengikuti launching pembinaan statistik pada tanggal 31 Maret secara serentak dengan desa-desa terpilih lainnya dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA : Alhamdulillah, Kemenag Sebut Tahun ini Mulai Berangkatkan Jemaah Haji

Desa Cantik adalah program dari BPS untuk membina, membangun, dan meningkatkan kompetensi aparat desa agar mampu memahami tentang statistik.

Kepala BPS Kabupaten Subang M. Solihin menyampaikan kunjungan tersebut dalam memperkenalkan Desa Wantilan Subang yang akan mengikuti pelatihan Desa Cantik sebagai finalis 10 besar dari 100 desa yang tersebar di seluruh Indonesia.

BACA JUGA : Menggiurkan, Bayaran Pawang Hujan MotoGP Mandalika Tembus Ratusan Juta

“Alhmdulillah Desa Wantilan sudah punya program basis data, dari program ini dapat mempermudah sinkronisasi data, yang dimulai pendataan-nya dari tingkat desa, sehingga dapat data yang real dan sesuai dengan yang ada di lapangan” ujar Solihin.

Kepala Desa Wantilan Komarudin, menjelaskan latar belakang dirinya berinisiatif membuat program basis data. Komarudin menuturkan saat dirinya terpilih menjadi Kepala Desa, dirinya mengadakan Minggon desa, dirinya terkejut karena pengurus RT tidak tahu jumlah pasti penduduknya.

“Saat itu ada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) saya turunkan 1 kelompok untuk 1 RW dari 8 RW yang ada di Wantilan. Dari hasil pendataan tersebut berupa dokumen kertas yang masih bertumpuk. Jadi datanya ada tapi belum terintegrasi secara maksimal.” katanya.

BACA JUGA : Setelah Disubsidi, Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Subang Langka

Selanjutnya Komarudin menjelaskan, pihaknya membuat aplikasi pendataan dan meminta pembinaan dari Universitas Islam Bandung (Unisba). Komarudin merasa perlunya aplikasi basis data karena dirinya menginginkan desanya yang terdampak industrialisasi memiliki data yang reliabel sehingga dapat dapat dipergunakan oleh dinas dan instansi terkait.

“Hadirnya Suryacipta membawa dampak besar, untuk lowongan posisi satpam minimal harus SMA, sedangkan saya tidak tahu berapa warga saya yang pendidikannya SMA," imbuh Komarudin.

BACA JUGA : Juarai MotoGP Mandalika 2022, Miguel Oliveira Persembahkan Tropi Untuk Risman, Siapakah Dia?

Dekan FMIPA Unisba Abdul Kudus menyampaikan, pembuatan aplikasi ini merupakan salah satu implementasi tugas dosen yaitu pengabdian masyarakat. Abdul menuturkan, dirinya berasal dari Subang, dan dirinya tertarik karena Desa Wantilan merupakan desa yang aktif dalam hal pendataan, pihaknya memutuskan untuk membantu mengembangkan aplikasi yang digagas oleh Komarudin. Abdul menyatakan data yang ada di aplikasi desa tersebut masih belum tervalidasi oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini oleh BPS.

“Kami bekerja sama dengan BPS Jabar dan BPS Subang sebagai perpanjangan tangannya. Saya berharap Desa Wantilan sebagai Desa Cantik menjadi juara di tingkat nasional” ujar Abdul.

Sementara menurut Bupati Subang, Ruhimat menyatakan apresiasinya kepada Kepala Desa Wantilan, Kang Jimat bercerita awal mula dirinya menjabat, perbedaan data juga dialaminya.

BACA JUGA : Asal Usul Nama Desa Siluman di Subang, Tempat Persembunyian Para Pejuang Kemerdekaan

“Saya bangga yang dilakukan oleh H. Komar, hatur nuhun Kuwu. Saya akui kami banyak mengalami ketimpangan data, contoh saja saat Covid dan berkaitan dengan Bansos, pembagian Sembako. Ada yang sudah meninggal 14 tahun lalu tapi masih muncul datanya, ada yang 7 tahun lalu sudah pindah dari Subang, tapi datanya masih masuk sebagi penduduk Subang yang menerima bantuan.” pungkasnya.

Ruhimat juga mengapresiasi Unisba yang sedang melakukan pengabdian masyarakat, dirinya menyambut baik Unisba yang ingin memberikan sharing ilmu untuk masyarakat Subang.

“Bukan hanya dari FMIPA, Jika ada dari fakultas lain kami sangat menerima, terutama dari Fakultas Ekonomi. Kami ingin dari pihak akademisi ada pembinaan untuk pemberdayaan ekonomi. Kami akan mendukung. Subang mempunyai sumber daya alam yang melimpah, saya ingin terutama ibu-ibu Subang diberikan pelatihan untuk meningkatkan perekonomian. Contoh negara Singapura, mereka tidak punya SDA tapi SDMnya handal sehingga mampu secara ekonomi," ujarnya.

BACA JUGA : 5 Bisnis di Tahun 2022 yang Cukup Menjanjikan, No 4 Tanpa Modal

Bupati Ruhimat menginstruksikan Kaban BP4D untuk memberikan surat kepada desa-desa yang ada di Subang untuk melakukan pendataan. Kang Jimat pun menyatakan akan hadir pada launching Desa Cantik yang akan dihadiri oleh Kepala BPS RI di Subang.

“Kami pun mengharapkan Subang satu data, terlebih mengenai pendataan ke Statistik yang sangat dibutuhkan data yang akurat," jelasnya.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut