SUBANG, iNewsSubang.id - Sepasang suami istri di Jalan Palabuan, Kelurahan Sukamelang, Subang, Jawa Barat memiliki bayi kembar siam. Untuk melakukan operasi pemisahan, mereka membutuhkan biaya Rp1,7 Miliar.
Mahalnya biaya operasi membuat Imam Safi'i Harahap (25) dan istrinya Desi Lubis (24) tidak bisa berbuat banyak. Mereka membutuhkan uluran tangan dari para dermawan untuk biaya operasi anak pertamanya tersebut.
BACA JUGA : Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Pantura Subang Alih Profesi jadi Pembuat Batu Bata
Bayi kembar siam bernama Hasan Harahap dan Husen Harahap tersebut baru berusia satu minggu. Mereka yang berjenis kelamin laki-laki tersebut saat ini masih berada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Menurut sang ayah Imam, istrinya melahirkan Hasan dan Husen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang. Namun, saat mengetahui kondisi dari bayi mengalami kembar siam, Hasan dan Husen harus dirujuk ke RSHS Bandung karena peralatan perawatan di RSUD Subang yang tidak memadai.
BACA JUGA : Bercita-cita Menjadi Polisi, Seorang Bocah di Subang Berjualan Cilok Untuk Bantu Orang Tua
"Waktu di USG dokter bilang hanya kembar biasa, tapi waktu dilahirkan dengan cara caesar kalau bayi yang pertama bisa di ukur tapi untuk yang kedua nggak bisa karena tertutup ari-ari, waktu selesai di keluarkan ternyata bayi kami itu kembar siam," ujar Imam kepada iNewsSubang.id, Jumat (30/9/2022).
Imam menambahkan, saat menjalani proses pemeriksaan dari kondisi bayi kembar siam, dokter ahli di RSHS mengungkapkan bahwa bayi kembar siam itu hanya memiliki satu organ hati.
"Waktu di cek awalnya semuanya utuh cuman pemeriksaan lanjutan dari dokter diketahui bayi saya itu hanya memiliki satu hati dan tulang dadanya sedikit menyatu," imbuhnya.
BACA JUGA : Ingat Masa Kecil, Kapolres Subang Datangi Bocah Pedagang Cilok
"Kalau kata dokter itu biaya operasi pemisahannya bisa sampai Rp1,7 miliar itupun yang paling murah katanya bahkan ada juga yang sampai Rp2 miliar," tambah dia.
Meskipun menggunakan BPJS, Imam mengatakan bah itu belum cukup membantu. Ia meminta pertolongan agar sang bayi kembar siamnya dapat dipisahkan dengan kondisi sehat dan normal kembali.
"Memang baru bisa dioperasi pemisahan kata dokter pas sudah umur 6 bulan, tapi dari 6 bulan tersebut saya tak yakin bisa mengumpulkan uang senilai Rp. 1,7 miliar. Yang diharapkan tentu saja bisa terkumpul dananya dan bisa langsung dioperasi bisa sehat soalnya ini anak pertama kami," ungkapnya.
BACA JUGA : Tengkorak Manusia yang Ditemukan Petani Diautopsi, Polres Subang Jelaskan Hasilnya
"Sekarang masih di RSHS, saya masih menunggu kabar dari RSHS bisa dibawa pulang dulu atau gimana. Tapi sampai sekarang belum ada kabar, karena masih menunggu keputusan dari salah satu dokter ahli di RSHS Bandung," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda