Selain meninggalkan surat wasiat, ES juga meninggalkan sebuah kendaraan pikap di dekat lokasi.
Hingga kemudian pada pukul 15.30 WIB, seorang saksi mata melihat kakek ES duduk di kursi tunggu Stasiun Pagaden. Korban terlihat gelisah.
Lalu, begitu ada kereta api yang melintas, korban langsung menabrakkan diri. Kompol Senen menambahkan, dari hasil pemeriksaan saksi, kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.00 WIB.
"Awalnya pada pukul 15.30 WIB, ES Duduk di kursi tunggu stasiun Pagaden, kemudian pada pukul 16.00 WIB Kereta Api Kertajaya Dari arah barat jurusan Pasar Senen jakarta menuju Pasar Turi Surabaya melaju kencang, tiba-tiba ES berlari menuju jalur tengah dan menabrakan dirinya ke kereta api dan terbawa berjarak sekitar 50 m," ungkapnya.
Kondisi korban pasca menabrakkan diri ke kereta api Stasiun Pegadan sangat mengenaskan dan tak dapat tertolong lagi.
Usai dievakuasi, jasad ES langsung dibawa ke RSUD Subang. (*)
Editor : Hikmatul Uyun