SUBANG, iNews.id - Seorang nenek di Pantura Subang, Jawa Barat terpaksa hidup cukup menderita. Setelah ditinggal suaminya meninggal dunia, nenek Ami (70) hidup sebatang kara di sebuah gubuk nyaris ambruk.
Di sebuah gubuk berukuran 4X2,5 meter nenek Ami yang merupakan warga Dusun Sarireja, Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang ini hidup dengan serba kekurangan.
BACA JUGA : Menko Luhut Naikkan Tiket Masuk Candi Borobudur Wisatawan Lokal Menjadi Rp750.000
Tidak ada perabotan rumah tangga atau barang elektronik yang mahal di gubuk nenek Ami. Bahkan kondisi gubuk beralaskan tanah dan berdinding biliknya pun kini nyaris ambruk. Sering kali tetangganya ikut memperbaikinya gubuk reyot nenek Ami ini.
Untuk bertahan hidup, nenek Ami meminta beberapa helai padi di sawah atau menungu belas kasih tetangga memberinya makan.
BACA JUGA : Polisi Gadungan di Subang Gasak Belasan HP Anak Sekolahan, Begini Modusnya
Menurut nenek Ami, sudah tiga bulan ini ia terpaksa sementara tidur di rumah tetangganya karena sedang musim hujan. Dikhawatirkan angin kencang dapat merobohkan rumah nenek Ami.
"Sekarang musim hujan, atapnya bocor-bocor, sementara mengungsi dulu di rumah tetangga karena takut ambruk sewaktu-waktu," ujarnya kepada iNewsSubang.id, Senin (6/6/2022).
Sementara Iin, tetangga nenek Ami berharap agar Pemerintah turun tangan untuk membantu kondisi nenek Ami. Pasalnya hingga kini belum ada bantuan yang menyentuh nenek Ami.
BACA JUGA : Sekolah Rusak Parah dan Nyaris Ambruk, Pelajar SDN di Subang Belajar dengan Kondisi Was-was
"Kami berharap pemerintah Kabupaten Subang memberikan perhatian khusus terutama membangunkan kondisi tempat tinggal yang layak bagi nenek Ami," katanya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda