SUBANG, iNews.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar apel siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Alun-alun Subang, Kamis (11/5/2022). Apel siaga tersebut dikuti oleh 1000 lebih TPK dan juga diikuti 514 kelompok TPK Kabupaten/Kota secara Daring.
Menurut Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, pihaknya mengerahkan 600 ribu personil yang tergabung dalam 200 ribu TPK untuk menekan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024 dan keluarga berisiko stunting di Indonesia yang berdasarkan pendataan keluarga 2021 (PK 21), jumlahnya mencapai 21,9 juta keluarga.
BACA JUGA : Tak Hanya Produksi Migas, Pertamina EP Berdayakan Masyarakat di Jawa Barat
"600 ribu personil bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting, jumlah keluarga berisiko stunting ini harus ditekan seminimal mungkin," ujar Hasto.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen. Dokter hasto menyebut angka ini masih lebih tinggi dari standar WHO sebesar 20 persen dan jauh dari target tahun 2024 yakni sebesar 14 persen.
BACA JUGA : Atlet Asal Subang dan Majalengka Sumbang Emas ke 3 Indonesia di Sea Games 2021
Ke-600 ribu personel TPK ini direkrut oleh Kepala Desa/ Lurah dari seluruh Indonesia. Pemilihan unsur-unsur TPK sejalan dengan kemampuan mereka untuk mendampingi keluarga dan faktor kedekatan mereka dengan para keluarga.
Editor : Yudy Heryawan Juanda