get app
inews
Aa Read Next : Assyifa Peduli Telah Sebar 20 Ribu Manfaat Selama Ramadhan

Tentukan Awal Ramadhan 1444 Hijriah, Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 124 Titik

Selasa, 21 Maret 2023 | 20:47 WIB
header img
Ilustrasi, Kemenag akan menggelar pemantauan (rukyatul) hilal awal Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi di 124 titik pada Rabu (22/3/2023).

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar pemantauan (rukyatul) hilal awal Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi di 124 titik pada Rabu (22/3/2023). Lokasi tersebar di seluruh  Indonesia.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Peradilan Agama, Ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat.

"Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Ramadhan 1444 H," ujar Kamaruddin di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Dia menyampaikan, Kemenag akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Ramadan 1444 Hijriah, Rabu (22/3/2023). Sidang akan dilaksanakan secara luring di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag dan akan didahului seminar pemaparan posisi hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Menurutnya, sidang isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.

Dia menjelaskan, secara hisab semua sistem sepakat ijtimak menjelang Ramadhan jatuh pada Rabu (22/3/2023) atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 H sekitar pukul 00.23 WIB.

Secara hisab, kata dia posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadhan 1444 Hijriah, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Pada Rabu, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat.

Sedangkan menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Ramadhan di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," katanya.

Namun, keputusan penetapan awal Ramadhan tetap akan diputuskan lewat sidang isbat yang dipimpin Menag Yaqut Cholil Qoumas dan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Instansi lainnya yang akan turut serta dalam sidang isbat, yaitu Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, lembaga dan instansi terkait, anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, dan pondok pesantren.

Editor : Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut