SUBANG, iNews.id - Cuaca buruk di laut utara Jawa sejak sepekan terakhir dan naiknya harga BBM membuat ribuan nelayan di Pantura Subang, Jawa Barat memilih tidak melaut. Akibatnya kini stok ikan di beberapa pelelangan nyaris kosong.
Seperti di pelelangan ikan Muara Ciasem, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang. Sudah beberapa hari terakhir ini tidak ada aktivitas jual beli dikarenakan tidak adanya stok ikan dari nelayan.
BACA JUGA : Budidaya Cabai Hidroponik, Solusi untuk Atasi Mahalnya Harga Cabai
Nelayan tidak ingin mengambil resiko di tengah laut jika nekat mencari ikan. Kini aktivitas nelayan di perkampungan Muara Ciasem hanya memperbaiki perahu, mesin, dan jaring. Mereka berharap cuaca buruk tak berlangsung lama.
"Saat ini hampir sepekan lebih cuaca di utara laut jawa tak menentu disertai angin kencang, sangat membahayakan keselamatan nelayan. Apalagi bagi nelayan dengan ukuran kapal ukuran kecil," ujar Rasid seorang Nelayan Muara Ciasem Subang, Sabtu (10/9/2022).
BACA JUGA : 7 Tahun Tinggal di Bekas Kandang Domba, Kapolres Subang Bangun Rumah Karma
Sementara menurut juru lelang ikan KUD Mandiri Mina Bahari Muara Ciasem, Bukhori mengaku dengan kondisi cuaca buruk hasil tangkapan ikan dari nelayan ke pelelangan ikan menurun drastis dibandingkan biasanya.
"Berkurangnya pasokan ikan laut segar ke tempat pelelangan ikan ini, menyebabkan harga ikan naik hingga 60 persen," katanya.
Ditambahkan Bukhori, dalam kondisi cuaca buruk seperti ini pasokan ikan hanya 4 ton sedangkan kalau cuaca normal bisa mencapai 19 ton padokan dari nelayan.
BACA JUGA : Ratusan Nelayan Muara Ciasem Subang Tidak Melaut Selama Sepekan
"Kini pasokan ikan jika ada nelayan yang nekat melaut paling dapat 4 ton, padahal biasanya perhari mencapai 19 ton," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda