"Banyak kami dengar masyarakat kecewa, tidak senang dengan kondisi pelayanan RSUD Subang, tentu kami pamahi dan mengerti, tanggung jawab kita management untuk memberikan pelayanan terbaik," imbuhnya.
Dibandingkan RSUD tetangga, jelas dr. Amhad, RSUD Subang sudah ketinggalan lama. Melalui beberapa proses akhirnya muncul Perbup kenaikkan tarif tersebut. Namun, kondisi Covid-19, membuat RSUD harus berhati-hati menaikkan tarif yaitu secara bertahap.
BACA JUGA : Wajib Vaksin, 902 Warga Antre Bansos Rp.600.000 di Alun-alun Subang
"Menurut pak bupati, kita melakukan sosialisasi di bulan Maret, jadi harga di bulan Maret merupakan harga khusus masih Rp.15.000, dan kenaikkan dilakukan secara bertahap hingga setelah lebaran nanti," pungkas dr. Ahmad.
Sementara menurut Wakil Direktur Pelayanan RSUD Subang, dr. Syamsu Riza, dipastikan masyarakat tidak akan terdampak dalam kenaikkan tarif ini. Pasalnya 85 persen pasien di RSUD Subang merupakan pasien BPJS Kesehatan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda