SUBANG, iNewsSubang.id - Potensi bahan pangan altenatif di Indonesia cukup besar dan beragam serta memiliki manfaat yang sangat banyak, membuat tepung sorgum sangat potensial untuk dapat dikembangkan menjadi salah satu pangan sehat.
Menurut Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG BRIN), Achmat Sarifudin, Indonesia merupakan negara yang kaya akan biodiversitas, salah satunya adalah tanaman pangan sumber karbohidrat berupa sorgum, jagung, dan singkong.
Achmat menyambut baik dan menyampaikan bahwa BRIN siap bekerjasama dengan pihak PT. Sedana Panen Sejahtera, hal ini karena PRTTG memiliki program riset dalam mendukung program pemerintah untuk peningkatan ketahanan pangan Nasional.
“Terkait dengan ini, PRTTG memiliki program riset pengembangan teknologi tepat guna, salah satu peralatan uji teknologi yang kami kembangkan adalah konsen pada peralatan pengolahan produk mi berbasis tepung sorgum,” ujar Achmat saat berdiskusi terkait perkembangan riset sorgum dengan PT Sedana Panen Sejahtera, Selasa, (11/07/2023).
Lebih lanjut Achmat menyampaikan bahwa pihaknya tengah mencoba riset dan menerapkan teknologi tepat guna dari segi pengukuran, waktu, dan optimasi sehingga memiliki gambaran karakteristik terkait produk hasil pengembangan riset produk mie dari tepung sorgum.
"PRTTG telah melakukan riset pengembangan produk mi dari bahan singkong dan tepung jagung, yang produknya telah diproduksi dan dipasarkan melalui kerja sama lisensi," katanya.
Sementara Novan Satrianto selaku Direktur PT. Sedana Panen Sejahtera menyampaikan, tepung sorgum sebagai alternatif bahan pangan tepung sehat yang dapat dikonsumsi sangat membutuhkan riset teknologi tepat guna.
“Karenanya kami membutuhkan pengetahuan tentang riset ini dan berkunjung dengan tujuan dalam rangka diskusi bagaimana perkembangan riset atau uji coba mi sorgum yang dilakukan pada PRTTG. Harapannya ke depan terjalin hubungan kerjasama riset untuk peningkatan kualitas bahan pangan lokal yang berbasis tepung sorgum," jelasnya.
Novan menambahkan, pihaknya melihat secara umum penanaman sorgum luar biasa dan bisa adaptasi dengan berbagai musim, sehingga dari sisi industri dapat sustainable sepanjang waktu dan dapat menjadi salah satu sumber ketahanan pangan Nasional.
“Sorgum akan sangat sulit menggantikan nasi, namun bisa mencari peluang lainnya dengan mengembangkan dalam bentuk mi karena pasca pandemi Covid 19 juga lebih banyak tren pangan sehat seperti gluten free dan yang lain,” imbuhnya.
Rutriana Meilisa selaku Koordinator Kerjasama Kawasan Subang, Sumedang, Garut menyampaikan bahwa BRIN melalui Organisasi Riset Pertanian dan Pangan sudah memiliki Nota Kesepahaman dengan PT Sedana Panen Sejahtera pada Juni lalu. Sehingga, menurutnya salah satu implementasi teknis adalah melalui kerja sama riset dengan PRTTG.
“Perlu lebih dielaborasi Kembali terkait substansi kerja sama dari sisi judul, ruang lingkup serta kontribusi masing – masing pihak,” jelasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda