Dr. Syamsu menjelaskan, penyakit langka anemia aplastik yang diderita korban membuat pendarahan akibat rupadaksa sulit dihentikan. Pihaknya sudah mengajukan rujukan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Namun belum mendapatkan ruangan di RSHS tersebut.
"Pasien ini menderita anemia plastik terjadi kelainan pada darah, mengakibatkan trombositnya menurun drastis termasuk eritrosit sehingga kondisi menurunnya itu menjadi buruk. Sudah dilakukan sistem rujukan terpadu dua hari lalu, dan sudah ada jawaban ternyata ruangan penuh sehingga kita masih pertahankan disini karena kondisinya juga masih belum stabil," katanya.
Seperti diketahui, korban mengalami rupadaksa oleh 3-4 pria pada Kamis (18/5/2023) lalu. Namun kasus tersebut baru terungkap ketika korban memeriksa pendarahan hebatnya ke RSUD Subang pada (9/6/2023).
Sebelum mendapatkan perlakuan kekerasan seksual, korban dicekoki minuman keras oleh para pelaku.
Editor : Yudy Heryawan Juanda