Kembangkan Pertanian Organik, Pertamina EP Subang Field Diganjar CSR Award

SUBANG, iNewsSubang.id - PT Pertamina EP (PEP) Subang Field sabet penghargaan CSR Award kategori Jawara Mira dari Pemerintah Kabupaten Subang. Apresiasi ini diberikan atas kontribusi PEP Subang Field yang diakui turut memberdayakan masyarakat melalui program Corporate Social Responsbility (CSR) selama tahun 2022. Penghargaan CSR Award diserahkan langsung oleh Bupati Subang Ruhimat, di tengah pelaksanaan Musrembang pada Kamis (16/03/2023).

Jawara Mira merupakan kategori perusahaan yang proaktif dalam mengembangkan budidaya perikanan dan peternakan. Menurut H. Ruhimat, pemberian apresiasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembangunan di Kabupaten Subang, sehingga mampu mewujudkan Subang Jawara.

Baca Juga

Raih 2287 Suara, Sholehudin Menang di Pilkades Blanakan Subang

BACA JUGA : Investasi Meningkat, Pertamina EP Raih The Highest Investment Growth 2023

Menurut Head of Communication Relation & CID Zona 7 Wazirul Lutfi, penghargaan ini menjadi kebanggaan sekaligus amanah yang besar bagi PEP Subang Field untuk terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat di wilayah Kabupaten Subang melalui implementasi program community development yang konsisten.

"Beberapa program pengembangan masyarakat di bidang pertanian yang telah dijalankan oleh PEP Subang Field diantaranya Integrasi peternakan organik atau program Garasi Organik dan program Pesona (Pemanfaatan Serat Daun Nanas) Subang dengan memanfaatkan limbah daun nanas menjadi komoditas bernilai ekonomi. Tak hanya itu, ada pula program unggula yakni Purnama Subang yang banyak berkecimpung dalam mendampingi kelompok purna migran Indonesia," ujarnya, Senin (27/3/2023).

Baca Juga

22 Desa Gelar Pilkades, Polres Subang Terjunkan 723 Personil

BACA JUGA : Lampaui Target, Regional Jawa Berhasil Produksi Migas 61.325 BPOD di Tahun 2022

Mengulas sekilas, program Garasi Organik ini terletak di Desa Pringkasap, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang. Penerima manfaat dalam program Garasi Organik adalah 27 peternak yang tergabung dalam kelompok ternak yang diberi nama Sa’urus Farm.

Kelompok ini mengelola sampah rumah tangga menjadi pakan ternak maggot. Hasil dari ternak maggot ini kemudian digunakan oleh peternak sebagai tambahan pakan untuk ternak dan juga bagian dari komposisi formulasi pakan pellet ternak organik.

Baca Juga

Jelas Pilkades Serentak, Tim Gabungan Laksanakan Apel Gelar Pasukan di Polres Subang

Dedak, gaplek, menir, keong sawah dan juga jagung menjadi komposisi penyusun dalam pellet organik yang diproduksi oleh kelompok sa’urus farm. Pakan ternak yang dihasilkan memberikan perubahan yang signifikan.

BACA JUGA : Lampaui Target, Pengeboran Sumur ABG-017 PT Pertamina EP Jatibarang Field Hasilkan 549 BOPD Minyak

Semula peternak yang beternak 100 ekor ayam membutuhkan biaya pakan bulanan sebesar Rp 1,5 juta. Sedangkan ketika kelompok mampu memproduksi pellet organik, kebutuhan biaya pakan dengan produksi mandiri hanya membutuhkan Rp. 750.000/bulan. Hal ini sangat ekonomis bila dibandingkan dengan pakan pabrikan yang selama ini digunakan oleh peternak. Ini menjadi harapan baru bagi peternak untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi melalui peternakan organik.

Baca Juga

Nunggak Pajak Kendaraan, Tahun 2024 Warga Jabar Bakal Ditolak Isi BBM di SPBU

Melalui CSR, Perusahaan berupaya untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan cara mengurangi produksi limbah melalui reduksi, penggunaan kembali dan daur ulang sampah. Hal ini selaras dengan tujuan pencapaian Social Develompment Goal (SDG) nomor 12 “Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab” melalui indikator poin 12.5 yakni mengurangi timbunan limbah dengan cara mendaur ulang sampah.

Editor : Yudy Heryawan Juanda