SUBANG, iNewsSubang.id - Warga Desa Tanjungtiga dan Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengeluhkan pembangunan jembatan permanen yang kondisi mangkrak selama bertahun-tahun.
Padahal jembatan tersebut merupakan penghubung antar dua desa. Saat ini untuk beraktifitas, warga masih menggunakan jembatan gantung yang melintas di atas sungai Ciasem. Jembatan gantung tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
BACA JUGA : Tertib Berlalu Lintas, Polres Subang Bagikan Migor Gratis Bagi Ibu-Ibu
Menurut warga Warman, warga Tanjungtiga yang menggunakan kendaraan roda empat untuk beraktifitas ke Ibu Kota Kecamatan Blanakan selama harus memutar arah belasan kilometer melewati jalur pantura.
"Karena pembangunan jembatan permanen saat ini bertahun tahun mangkrak maka jembatan gantung ini merupakan jalur alternatif oleh warga Tanjungtiga menuju ke Desa Muara atau menuju ke Ibu Kota Kecamatan Blanakan," ujar Warman kepada iNewsSubang.id, Sabtu (11/2/2023).
BACA JUGA : Server EKTP di UPTD Terganggu, Warga Diimbau Urus EKTP di Kantor Disdukcapil Subang
Warman menambahkan apabila debit air sungai tinggi jembatan gantung tersebut tidak bisa dilewati karena sangat membahayan.
"Padahal keberadaan jembatan permanen masih menjadi dambaan warga karena keberadaan jembatan permanen bisa meningkatkan perekonomian warga," katanya.
Sementara menurut Camat Blanakan Furwani, bahwa aspirasi dari masyarakat terkait pembangunan jembatan permanen yang menjadi akses penghubung antara dua desa tersebut sudah diserap.
BACA JUGA : Polsek Cibogo Subang Tutup 2 Titik Galian C Ilegal, 3 Ekskavator Disita
"Kita sudah meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat segera merencanakan anggaran alokasi pembangunan jembatan dan merealisasikan jembatan tersebut sehingga tahun 2024 pembangunan jembatan permanen bisa di lanjutkan," imbuhnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda