"Untuk persiapan lahan, pengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna (2 kali bajak dan 1 kali garu) atau, olah tanah minimal atau tanpa olah tanah sesuai keperluan dan kondisi, dan faktor yang menentukan adalah kemarau panjang, pola tanam, jenis/tekstur tanah," katanya.
Selain itu, Isyinan melanjutkan, dua minggu sebelum pengolahan tanah taburkan bahan organik secara merata diatas hamparan sawah dan bahan organik yang digunakan dapat berupa pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha atau kompos jerami sebanyak 5 ton/ha.
BACA JUGA : Pengerasan Jalan di Tenjolaut oleh Satgas TMMD Kodim 0605 Subang Rampung
"Sementara pada proses penanaman, jelasnya, tanam bibit muda (<21 HSS, hari setelah sebar), sebanyak 1-3 bibit/rumpun, bibit lebih muda (14 HSS) dengan 1 bibit/rumpun akan menghasilkan anakan lebih banyak, hanya pada daerah endemis keong mas gunakan benih 18.HSS dengan 3 bibit/rumpun," inbuhnya.
Sementara menurut Dandim 0605 Subang, Letkol Inf Bambang Raditya melalui Dan SSK TMMD 115, Kapten Inf Alexgro Watulaga mengatakan tujuan penyuluhan Strategi budidaya sawah dengan cara PTT tersebut diharapkan membantu para petani di Desa Jalupang untuk meningkatkan produksi pertaniannya.
BACA JUGA : Laksanakan Perintah KSAD, Babinsa di Subang Blusukan Masuk Dapur Warga
"Jadi PTT merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif bersama petani," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda