SUBANG, iNews.id - Bagi warga Kecamatan Sagalaherang, Subang ataupun yang sering melintas pasti tidak asing dengan pedagang sate dan ketan bakar di depan masjid besar Al-Ikhlas Sagalaherang. Namun siapa sangka sate maranggi dan ketan bakar tersebut sudah berjualan lebih dari 50 tahun dan saat ini merupakan generasi keduanya.
Meskipun hanya berjualan di lapak seadanya, namun kini yang memiliki nama Sate Maranggi Tata ini selalu ramai dikunjungi pembeli. Apalagi saat akhir pekan tiba.
BACA JUGA : Segar dan Nikmat, Pecinta Eskrim Wajib Cicipi Eskrim Kelapa Muda di Subang
Menurut Tata (59), penjualan sate maranggi di Sagalaherang ini sudah memasuki generasi kedua. Sebelumnya yang berjualan sate maranggi ini yakni ibunya yang sudah meninggal sejak tahun 2010 lalu.
"Ini baru generasi kedua, saya cuman melanjutkan usaha dari ibu saya saja. Ibu saya sudah berjualan sejak saya masih duduk di bangku SD duku," ujar Tata.
BACA JUGA : Lezatnya Bakso Bambu Runcing dan Bola Santet di Purwadadi Subang, Dijamin Ketagihan
Tata menanbahkan, dalam sehari ia yang berjualan bersama dengan istrinya tersebut dapat menghabiskan sekitar 10 Kilogram ketan, serta 4 Kilogram daging sapi.
Editor : Yudy Heryawan Juanda