get app
inews
Aa Read Next : Raih 2287 Suara, Sholehudin Menang di Pilkades Blanakan Subang

7 Ekor Owa Jawa Kembali Dilepasliarkan oleh Pertamina EP Subang Field

Jum'at, 08 Juli 2022 | 18:28 WIB
header img
Owa Jawa yang dilepasliarkan oleh Pertamina EP Subang Field di hutan lingdung Malabar. (Foto: Istimewa)

SUBANG, iNews.id - Pertamina EP (PEP) kembali melepasliarkan binatang satwa dilindungi. Kali ini PEP melepas liarkan 7 ekor Owa Jawa di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang, Bandung Selatan, Selasa (5/7/2022).

Pelepas liarkan Owa Jawa tersebut merupakan yang ke delapan kalinya dilakukan oleh PEP. Tercatat sebanyak 37 individu Owa Jawa sudah dilepasliarkan di Kawasan hutan lindung Malabar sejak tahun 2013.

BACA JUGA : Keseruan Ratusan Warga Menangkap Ikan saat Festival 7 Sungai

Sebanyak 7 ekor Owa Jawa yang tiganya berpasangan ini ditranslokasi dari pusat penyelamatan dan rehabilitasi Javan Gibbon Canter, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) pada 24 Oktober 2021 bertepatan dengan peringatan Hari Owa Sedunia. Menjalani masa habituasi selama bulan, kini mereka telah siap menjelajah rumah barunya di Gunung Puntang.

Kegiatan pelepasliaran Owa Jawa merupakan hasil dari kegiatan konservasi Owa Jawa yang merupakan kemitraan program dari beberapa Lembaga dan organisasi. PEP Subang Field bekerja sama dengan Yayasan Owa Jawa sejak tahun 2013 serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

BACA JUGA : Festival 7 Sungai yang Digelar Kemenparekraf di Subang Berlangsung Meriah

Menurut Head of Comel & CID Zona 7 Regional Jawa, Wazirul Luthfi, ia mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelepasliaran Owa Jawa tersebut.

“Apresiasi yang tinggi untuk sinergitas berbagai pihak sehingga Pertamina EP dapat menjalankan komitmen untuk terus memberikan perhatian terhadap konservasi lingkungan dan satwa," ujar Wazirul, Jumat (8/7/2022).

Untuk menunjang keberhasilan terhadap konservasi Owa Jawa, Wazirul menambahkan PEP Subang Field telah melakukan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya seperti edukasi Owa Jawa ke sekolah-sekolah, hingga pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan habitat Owa Jawa.

"Kegiatan konservasi yang tujuannya bermanfaat bagi alam dan satwa itu sendiri akan kembali pada kita semua sebagai makluk yang hidup berdampingan, sehingga kami laksanakan secara holistik dan patut disebarluaskan. Semoga dari kegiatan kecil menumbuhkan manfaat lebih besar bagi yang lainnya, dalam artian hal-hal yang menjadi pendukungnya juga turut digiatkan untuk konservasi Owa Jawa, salah satunya terbentunya program Melintang (Masyarakat Peduli Alam Puntang)," terang Wazirul.

BACA JUGA : Cegah PMK, Pemkab Subang Gencar Vaksinasi Sapi dan Kerbau

Hingga kini Owa Jawa masih menjadi salah satu satwa prioritas yang menjadi sasaran untuk ditingkatkan populasinya. Oleh karenanya diperlukan kemitraan dan komitmen multi pihak dalam upaya konservasi Owa Jawa.

Penyelamatan dan rehabilitasi terhadap Owa Jawa eks peliharaan masyarakat maupun Owa jawa sitaan pihak berwenang dilaksanakan oleh Javan Gibbon Center dibawah pengelolaan Yayasan Owa Jawa dan bekerjasama dengan TNGGP, BKSDAE Jawa Barat, Yayasan Konservasi Indonesia, Universitas Indonesia dan Silvery Gibbon Project.

BACA JUGA : Gagalkan Aksi Pencurian, Serda Amin Babinsa Kodim 0605/Subang Panen Penghargaan

Sementara, Perum Perhutani berkomitmen dalam konservasi untung menunjang kehidupan spesies langka endemik Pulau Jawa ini ketika dilepasliarkan kembali ke alam. PEP Subang Field berperan sebagai pihak yang memberi dukungan dalam upaya konservasis Owa Jawa sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Jawa Barat tetap terjaga dan berkelanjutan.

Ketua pengurus Yayasan Owa Jawa, Noviar Andayani menyatakan apresiasinya terhadap dukungan semua pihak dalam upaya konservasi Owa Jawa.

“Diperlukan komitmen multi pihak untuk mewujudkan keberhasilan konservasi Owa Jawa. Program kemitraan konservasi yang telah terjalin hingga kini diharapkan dapat menjadi contoh kemitraan yang kuat antara penggiat konservasi Owa Jawa dengan pemerintah, LSM, sektor bisnis, dan masyarakat,” katanya.

Sementara menurut Kepala Seksi PTN Wilayah V Balai Besar TNGGP, Amru Ikhwansyah mengatakan semoga 3 pasang Owa Jawa (7 individu) mendapatkan rumah baru. Serta upaya pengawasan selama satu tahun kedepan setelah Owa Jawa kembali kealam harus terus dilakukan.

BACA JUGA : Lestarikan Kesenian Tradisional, Polwan Polres Subang Atraksi Gotong Sisingaan

"Setelah pelepasliaran Owa Jawa, hal penting yang dilakukan adalah pengawasan untuk memastikan mereka dapat hidup layak di alam dan berkembang biak. Owa Jawa merupakan salah satu indikator bahwa hutan itu masih terjaga kualitasnya," imbuh Amru.

Dalam program Melintang, PEP Subang Field merangkul masyarakat yang tadinya bermata pencaharian berburu dan merambah hutan untuk merubah kebiasaannya dengan kegiatan usaha kopi dan wisata sehingga mampu meningkatkan perekonomiannya.

BACA JUGA : Mau Berwisata ke Astro Highland Ciater Subang, Cek Harga Tiket Masuknya Disini

Owa Jawa (Hylobates moloch) merupakan jenis primata dengan estimasi populasi sekitar 2000-4000 individu di dunia. Untuk itu Owa Jawa pun masuk ke dalam daftar merah IUCN dengan status (Endangered) atau terancam punah. Persebaran Owa Jawa kini hanya terbatas di Jawa bagian barat, dan menjadikannya spesies Owa yang paling langka di dunia.

Melalui upaya pelestarian flora dan fauna yang terancam punah yang terangkum pada program Melintang, PEP Subang Field berhasil meraih penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) Tahun 2021 kategori Gold dan penghargaan Indonesia Green Award (IGA) Tahun 2021 untuk kategori Pengembangan Wisata Konservasi Alam.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut