Diduga Pungli Rp2,7 Juta Permurid, SMP Negeri 1 Subang Bisa Raup Miliaran Rupiah Pertahun

Daeng juga menyebut bahwa nominal yang ditetapkan setiap tahunnya sudah dihitung bersama orang tua. Tahun 2023 disepakati pungutannya Rp2,7 juta, sementara tahun 2022 Rp2,5 juta.
"Nominal itu dipatok setelah proposal itu kita hitung sama-sama, jadi setiap tahun berubah. Tahun sekarang Rp2,7 juta, tahun kemarin Rp2,5 juta. Besaran itu bisa kebawah bisa keatas berdasarkan kebutuhan real," ungkapnya.
Seperti diketahui, mengacu pada Pasal 1 ayat (4) Permendikbud 75/2016 tentang Komite Sekolah menjelaskan bahwa pungutan adalah penarikan uang oleh sekolah kepada peserta didik, orang tua/walinya yang bersifat wajib, mengikat, serta jumlah dan jangka waktu pemungutannya ditentukan. Jadi, berbeda dengan sumbangan yang bersifat sukarela, pungutan sebaliknya bersifat wajib dan mengikat.
Dalam Permendikbud No. 44 Tahun 2012 dan Permendikbud No. 75 Tahun 2016 juga dijelaskan bahwa Komite Sekolah dilarang melakukan pungutan ke orang tua murid.
Editor : Yudy Heryawan Juanda