SUBANG, iNewsSubang.id - Memasuki hari ketiga, semburan api di rest area KM 86B Kecamatan Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat masih terus menyala, Jumat (28/3/2023). Petugas pemadam kebakaran hanya bisa melakukan pendinginan di sekitar lokasi kobaran api karena semburan api tidak bisa dipadamkan.
BACA JUGA : Kerap Mengamuk, Seorang Pria di Pantura Subang Dipasung Selama 10 Tahun
Kantin rest area yang berada tepat di depan semburan api tampak sepi dari aktivitas. Para pedagang kini memilih membereskan barang dagangan untuk dibawa pulang. Pasalnya mereka tidak tahu kapan api bisa dipadamkan dan bisa berjualan kembali.
Nurhamim (45) salah satu pedagang di rest area KM 86B tol Cipali, Subang kini terpaksa tidak berdagang. Ia mengaku iklas yang penting selamat karena semburan api tersebut merupakan musibah.
BACA JUGA : Semburan Api Masih Menyala, Pedagang di Rest Area Cipali Kehilangan Omzet Jutaan Rupiah Perhari
"Adanya hal ini terjadi ini bisa dikatakan sebuah insiden, memang karena situasi alam, memang harapan saya dari pihak kantin itu lancar-lancar saja, terus kemudian karena ini momen bagi kami pedagang, tapi kami memaklumi yang penting kami selamat semuanya, ini kita beres-beres supaya barang kami terselamatkan," ujarnya.
Sementara menurut Kapolres Subang AKBP Sumarni, setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak akhirnya diputuskan akan menggunakan sistem capping untuk penanganan semburan api tersebut. Api akan ditutup oleh plat anti panas dan gas akan dibuang ke tempat yang lebih aman hingga kandungan gas tersebut habis.
"Kami melaksanakan rapat evaluasi dengan berbagai pihak terkait penanganan semburan api yang hari ini masih ada, kita memutuskan menggunakan teknik capping. Tadi ada beberapa alternatif, kami memilih alternatif yang lebih kecil resikonya," katanya.
BACA JUGA : Terjadi Beberapa Kali Ledakan, Gudang Pangkalan Gas di Cipunagara Subang Terbakar
"Tim Pertamina EP disana ada ahlinya sedang menyusun material kemudian design yang akan diterapkan di sumur air yang ada semburan api tersebut. Intinya kita melakukan lokalisasi api supaya tidak menjalar kemana-mana, kemudian nanti kita akan mengalirkan gas ke tempat yang tidak membahayakan," tambah AKBP Sumarni.
Untuk pembuatan capping sendiri, lanjut AKBP Sumarni pihaknya menargetkan 2 pekan kedepan sudah ada progres. Saat ini pihaknya masih fokus melakukan pengamanan semburan api agar tidak membahayakan masyarakat.
"Kita targetkan 2 minggu ke depan, tapi menunggu situasi, jadi menunggu pemesanan capping tadi mulai dari spesifikasi kita harus pikirkan matang-matang, insya Allah 2 minggu ke depan kemungkinan ada progres," jelasnya.
BACA JUGA : Inilah Harga Tiket Masuk Wisata Sariater Subang saat Libur Lebaran 2023
Seperti diketahui, semburan api muncul ketika pengelola tol melakukan pengeboran sumur air untuk kepentingan rest area pada Rabu (26/4/2023) pagi kemarin. Namun tiba-tiba semburan api muncul ketika proses penggalian sumur tersebut. Rest area KM 86B pun sampai saat ini masih ditutup untuk pemudik.
Editor : Yudy Heryawan Juanda