SUBANG, iNewsSubang.id - Petani tambak di pantura Desa Langensari, Kecamatan Blanakan, Subang mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk menggerakkan mesin disel yang digunakan untuk membuang air ketika panen di tambak.
Hal tersebut di sebabkan tidak adanya penjual solar subsidi di warung eceran akibat semakin ketatnya penjualan BBM subsidi. Padahal biasanya petani tambak membeli di warung eceran karena jauh dari SPBU.
BACA JUGA : BBM Naik dan Pasokan Ikan Turun, Perajin Ikan Asin di Pantura Subang Merugi
Selain itu para petani tambak harus memiliki surat keterangan dari pihak KUD dan surat keterangan dari UPTD pertanian untuk mendapatkan BBM solar subsidi di SPBU.
Menurut Ketua KUD Mina Langgeng Jaya Raim Irawan, dampak kenaikan BBM dikeluhkan petani tambak ketika akan panen ikan. Pasalnya kini solar semakin sulit didapat.
BACA JUGA : Gelombang Laut Tinggi, Nelayan di Pantura Subang Alih Profesi jadi Pembuat Batu Bata
"Mereka kini harus membeli secara sendiri ke SPBU dengan membawa surat keterangan dari UPTD Pertanian, kalaupun ada surat keterangan, belum menjamin dilayani karena surat keterangan dari KUD dinyatakan tidak berlaku. Saya berharap agar pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan dan Kelautan dapat membantu petani tambak ini,” ujar Raim kepada iNewsSubang.id Jumat (7/10/2022).
Padahal petani pembudidaya tambak di lingkungan KUD Mina Langgengjaya ketika panen ikan masih ketergantungan dengan disel.
"Untuk sekali operasi panen ikan seluas satu hektar menghabiskan BBM Solar sebanyak 20 hingga 25 liter. Namun, petani tambak untuk membeli solar harus melewati prosedur yang rumit ," tegas Raim.
BACA JUGA : Nelayan Pantura Subang Tidak Melaut, Pasokan Ikan di Pelelangan Nyaris Kosong
Raim menambahkan, Solar menjadi kebutuhan utama para petani tambak. Dengan naiknya harga BBM subsidi, tidak sedikit petambak yang akan panen ikan meminjam uang terlebih dahulu ke KUD untuk membeli solar subsidi.
"Sekarang pinjaman ke KUD dari pwtani tambak semakin meningkat, petani harus pinjam modal untuk membeli solar yang kini harganya naik," pungkas Raim.
Editor : Yudy Heryawan Juanda