SUBANG, iNews.id - Sejumlah pengusaha penggilingan padi di pantura Subang Jawa barat keberatan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak BBM solar bersubsidi. Pasalnya akibat adanya kenaikan bahan bakar berdampak pada biaya operasional yang bertambah.
BACA JUGA : Penangkaran Rusa Lembah Paniisan di Subang, Jaga Habitat Rusa Timor dari Kepunahan
Seperti di salah satu penggilingan padi di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dengan kenaikan harga BBM bersubsidi ini otomatis menambah biaya ongkos kerja dan naiknya harga onderdil suku cadang.
Menurut Jejen, pemilik penggilingan padi, saetiap hari ia bisa menghabiskan solar setiap sebanyak 100. Maka akan menambah biaya hingga Rp200.000 sekali operasoonal.
BACA JUGA : Unik, Pisang Seribu Buah Sepanjang 2 Meter Gegerkan Warga Pantura Subang
"Dengan harga BBM naik biaya operasional kita juga sekarang naik, untuk solar saja kita harus mengeluarkan biaya lebih setiap harinya, belum biaya pekerja dan onderdil," ujarnya kepada iNewsSubang.id, Selasa (13/9/2022).
Jejen minta kepada pemerintah untuk kembali menurunkan harga bahan bakar minyak karena sudah membuat resah terutama di kalangan pemilik penggilingan padi.
BACA JUGA : Nelayan Pantura Subang Tidak Melaut, Pasokan Ikan di Pelelangan Nyaris Kosong
"Kita hanya berharap pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM ini, apalagi sekarang kondisinya sedang sulit pasca Covid-19, kita semua sangat keberaratan," katanya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda