SUBANG, iNews.id - Wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Bio Solar di tolak oleh sopir angkutan umum dan ojek di Subang, Jawa Barat. Mereka lebih setuju adanya pembatasan yang lebih ketat dari pada kenaikan karena akan semakin memberatkan para sopir.
Mendukung adanya pembatasan, para sopir Elf di jalur Pantura Subang kini mengantre di sebuah SPBU di jalan raya pantura Mundusari, Kecamatan Pusakanagara, Subang, untuk mendaftar subsidi tepat di aplikasi My Pertamina. Mereka yang tidak paham cara mendaftar meminta bantuan petugas SPBU untuk mendaftar.
BACA JUGA : Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 43 Dibuka, Peserta Dapat Insentif Hingga Rp3,5 Juta
Penolakan kenaikan harga BBM subsidi oleh sopir angkutan umum dan ojek bukan tanpa sebab. Saat ini kondisi mereka juga cukup berat dengan sepinya penumpang dan harga kebutuhan pokok yang naik.
Menurut seorang sopir elf, Carkadi, Ia lebih setuju jika penggunaan BBM bersubsidi dibatasi dan diperketat. Jika adanya pembatasan mereka juga berharap semakin mudah untuk mendapatkan BBM bersubsidi karena saat ini jarang SPBU yang menjual bio solar.
BACA JUGA : Kontes Entok di Taman Anggur Kukulu Subang, Tingkatkan Nilai Ekonomi Peternak Entok
"Setuju adanya begini, ada pendaftaran di SPBU nah supaya selanjutnya kita mencari bahan bakar itu tidak susah," ujarnya kepada iNewsSubang.id Senin (28/8/2022).
"Tidak setuju, karena harga BBM naik itu kita mengeluh, harga sekarang saja saya itu sudah mengeluh penghasilannya, harapannya pemerintah semoga menuruti apa permintaan masyarakat," katanya.
Hal serupa juga dikatakan Tasmin seorang pengemudi ojek di bawah fly over Pamanukan, Subang. Menurutnya kini penumpang sepi dan penghasilannya sangat minim. Jika BBM naik maka akan semakin memberatkan pengemudi ojek.
BACA JUGA : Berantas Judi Online, Polres Subang Bentuk Tim Khusus
"Kurang setuju sekali, alasannya muatan sepi, lagi susah, penghasilan sama sekali kurang memuaskan," imbuhnya. Sopir angkutan umum dan pengemudi ojek berharap pemerintah dapat memenuhi permintaan mereka dengan tidak menaikan harga BBM subsidi.
Pengemudi ojek di Pamanukan Subang yang menolak kenaikan BBM subsidi. (Foto: Gabriel Adammara)
Editor : Yudy Heryawan Juanda