Sejak pertama kali diimplementasikan pada 1 Juli 2023, EVE Ejector telah memberikan dampak signifikan. Selama satu tahun penggunaan, PHE ONWJ berhasil mengoptimalkan 6,6 juta standar kubik gas (MMSCF) menggunakan alat ini.
Alat ini juga membantu menjaga stabilitas tekanan jaringan pipa bawah laut, yang berdampak pada peningkatan produksi sumur. Lapangan Bravo, misalnya, mencatat tambahan produksi sebesar 153 barel minyak per hari (BOPD). Selain itu, alat ini mendukung efisiensi produksi dan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) Perusahaan dengan berhasil menekan emisi karbon dioksida hingga 447 ton ekuivalen per tahun, sejalan dengan target net zero routine flaring pada 2030 yang dicanangkan World Bank.
EVE Ejector telah mendapatkan sertifikat hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada Desember 2023. Potensinya untuk direplikasi di lapangan migas lain di Indonesia juga sangat besar.
Pada awal 2024, inovasi ini dipresentasikan dalam forum internasional Society Petroleum Engineers Workshop dan mendapat apresiasi dari perusahaan migas regional, seperti Petronas dan PTTEP Thailand.
Melalui inovasi EVE Ejector, PHE ONWJ membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi solusi kunci dalam menciptakan operasi energi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait