EVE Ejector, Inovasi PHE ONWJ untuk Kurangi Emisi dan Tingkatkan Kinerja Operasi

Yudy Heryawan Juanda
EVE Ejector, inovasi alat yang dikembangkan PHE ONWJ untuk meningkatkan stabilitas tekanan pipa bawah laut dan menekan emisi gas suar. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.idPHE ONWJ berhasil menghadirkan inovasi EVE Ejector (extended vacuum entrainment ejector) di Lapangan Bravo dan Lapangan Echo, lepas pantai Laut Jawa. Inovasi ini mampu meningkatkan kinerja operasi sekaligus melindungi lingkungan, terutama dalam menjaga stabilitas tekanan pipa bawah laut dan mengurangi emisi.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen Perusahaan untuk menjalankan operasi yang aman, andal, efisien, dan ramah lingkungan, dengan memastikan gas suar yang dilepaskan tetap sesuai dengan standar baku mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Gas suar yang dibakar merupakan proses pelepasan gas alam yang tidak terpakai dari peralatan produksi minyak dan gas. Proses ini dilakukan untuk mengontrol tekanan berlebih demi keselamatan operasi migas. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Gas Suar pada kegiatan migas, pembakaran gas suar rutin diperbolehkan, meskipun praktik tersebut menghasilkan emisi.

Pengembangan EVE Ejector didasari oleh tantangan kinerja operasi gas di Lapangan Bravo dan Echo yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun. Berbeda dari ejektor lainnya yang mengubah energi tekanan menjadi energi kinetik, EVE Ejector dirancang untuk menyedot gas bertekanan rendah agar dapat dimanfaatkan kembali. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya meningkatkan stabilitas tekanan pipa bawah laut tetapi juga menekan emisi serta memberikan kontribusi signifikan pada kinerja operasi Perusahaan.

Menurut General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, salah satu kendala utama adalah tingginya volume gas di flow station atau fasilitas pemrosesan migas yang tidak bisa dimanfaatkan akibat tekanan yang rendah dan tidak stabil. 

“Rendahnya tekanan gas suar bakar ini sebelumnya tidak bisa dimanfaatkan. Namun, dengan EVE Ejector, tekanan gas suar bakar yang sebelumnya sangat rendah dapat dinaikkan hingga mencapai batas minimal pemrosesan. Dampaknya, gas yang sebelumnya hanya dibakar kini dapat dimanfaatkan kembali, baik untuk kebutuhan komersial seperti industri pupuk, atau dialirkan ke sumur minyak sebagai pendorong hidrokarbon,” jelas Muzwir.

Sejak pertama kali diimplementasikan pada 1 Juli 2023, EVE Ejector telah memberikan dampak signifikan. Selama satu tahun penggunaan, PHE ONWJ berhasil mengoptimalkan 6,6 juta standar kubik gas (MMSCF) menggunakan alat ini.

Alat ini juga membantu menjaga stabilitas tekanan jaringan pipa bawah laut, yang berdampak pada peningkatan produksi sumur. Lapangan Bravo, misalnya, mencatat tambahan produksi sebesar 153 barel minyak per hari (BOPD). Selain itu, alat ini mendukung efisiensi produksi dan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) Perusahaan dengan berhasil menekan emisi karbon dioksida hingga 447 ton ekuivalen per tahun, sejalan dengan target net zero routine flaring pada 2030 yang dicanangkan World Bank.

EVE Ejector telah mendapatkan sertifikat hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada Desember 2023. Potensinya untuk direplikasi di lapangan migas lain di Indonesia juga sangat besar.

Pada awal 2024, inovasi ini dipresentasikan dalam forum internasional Society Petroleum Engineers Workshop dan mendapat apresiasi dari perusahaan migas regional, seperti Petronas dan PTTEP Thailand.

Melalui inovasi EVE Ejector, PHE ONWJ membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi solusi kunci dalam menciptakan operasi energi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network