Penurunan produksi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Selain menurunnya tingkat produksi ikan di tambak, banyak petambak yang mengalami gagal panen.
"Pendangkalan dan kekeringan di sepanjang areal tambak di Blanakan juga menjadi penyebab utama. Sirkulasi air terganggu, sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan," tambah Reza.
Kemarau panjang yang terus berlanjut mempersulit para petambak untuk menjaga produktivitas tambak mereka. "Tak sedikit petani tambak yang mengalami penurunan produksi. Ini berpengaruh besar pada pasokan ikan segar yang masuk ke pelelangan, sehingga kebutuhan pasar, terutama dari para bakul, sulit terpenuhi," jelasnya.
Selain menurunnya pasokan ikan, kemarau panjang ini juga memicu kenaikan harga ikan di pasaran. "Dengan pasokan yang semakin sedikit, harga ikan pun naik. Ini dampak langsung dari turunnya produksi di tingkat petani tambak," tutup Reza.
Dengan kondisi seperti ini, para petambak berharap ada solusi dari pemerintah untuk membantu mengatasi masalah kekeringan dan pendangkalan tambak, agar produksi ikan dapat kembali normal dan kebutuhan pasar dapat terpenuhi.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait