SUBANG, iNews.id – Produksi ikan darat dari petambak di wilayah Pantura Subang, Jawa Barat, mengalami penurunan drastis akibat kemarau panjang yang melanda selama beberapa bulan terakhir. Kondisi ini berdampak signifikan pada pasokan ikan segar ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) darat, yang anjlok hingga 60 persen.
Hal ini dirasakan di salah satu Tempat Pelelangan Koperasi Perikanan Darat (KPD) Mina Karya Bhukti, Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan. Menurut Reza Sugiarto, Manager Koperasi Perikanan Darat Mina Karya Bhukti, penurunan pasokan ikan dari petambak ke pelelangan telah berlangsung selama hampir tiga bulan terakhir.
"Di musim kemarau panjang tahun ini, pasokan ikan dari petambak mengalami penurunan sekitar 60 persen dibandingkan saat cuaca normal," ujar Reza, Kamis (10/10/2024).
Reza menjelaskan bahwa saat kondisi normal, pasokan ikan segar yang masuk ke pelelangan bisa mencapai 2 kwintal per hari. Namun, saat ini jumlahnya tidak mencapai satu kwintal.
"Ketika petambak sedang panen, kami biasanya mendapatkan pasokan sekitar 2 kwintal sehari. Tapi sekarang, produksi ikan turun drastis, kurang dari satu kwintal per hari," kata Reza.
Penurunan produksi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Selain menurunnya tingkat produksi ikan di tambak, banyak petambak yang mengalami gagal panen.
"Pendangkalan dan kekeringan di sepanjang areal tambak di Blanakan juga menjadi penyebab utama. Sirkulasi air terganggu, sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan," tambah Reza.
Kemarau panjang yang terus berlanjut mempersulit para petambak untuk menjaga produktivitas tambak mereka. "Tak sedikit petani tambak yang mengalami penurunan produksi. Ini berpengaruh besar pada pasokan ikan segar yang masuk ke pelelangan, sehingga kebutuhan pasar, terutama dari para bakul, sulit terpenuhi," jelasnya.
Selain menurunnya pasokan ikan, kemarau panjang ini juga memicu kenaikan harga ikan di pasaran. "Dengan pasokan yang semakin sedikit, harga ikan pun naik. Ini dampak langsung dari turunnya produksi di tingkat petani tambak," tutup Reza.
Dengan kondisi seperti ini, para petambak berharap ada solusi dari pemerintah untuk membantu mengatasi masalah kekeringan dan pendangkalan tambak, agar produksi ikan dapat kembali normal dan kebutuhan pasar dapat terpenuhi.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait