Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Resmikan Pabrik Mobil Listrik Pertama Indonesia di Subang
Ia juga menyoroti model bisnis VinFast yang dinilai inovatif di pasar Indonesia.
"Apalagi ini bisnis modelnya belum oernah dilakukan oleh yang lain. Pembeli itu tidak membeli baterai, tapi sewa baterai. Nah itu perubahan main," ungkapnya.
"Kita tentu punya rencana mobil nasional, sehingga kita bisa belajar sebetulnya ke VinFast ini," imbuhnya.
Sementara itu, CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau menegaskan bahwa peresmian pabrik Subang merupakan langkah strategis jangka panjang perusahaan di Indonesia.
“Lokalisasi adalah fondasi utama bagi keberlanjutan VinFast di pasar Indonesia. Dengan beroperasinya pabrik ini, kami telah membangun salah satu ekosistem kendaraan listrik yang paling terintegrasi di Indonesia,” katanya.
Penjelasan lebih rinci disampaikan CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto.
"Pabrik ini selesai pembangunannya dalam waktu 17 bulan. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 171 ha, tapi saat ini belum semuanya dikembangkan. Pengembangan akan secara bertahap, terdiri dari beberapa fase," katanya.
"Untuk fase 1 ini yang kami kembangkan kurang lebih di kisaran 9-10 ha. Fase 1 ini menyerap tenaga kerja kurang lebih 900 orang. Kemudian kapasitas terpasang di fase 1 ini di 50.000 unit pertahun. Produksinya di leverl berapa tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar," tambahnya.
Dengan beroperasinya pabrik VinFast Subang, Indonesia diharapkan semakin siap menjadi pemain penting dalam industri kendaraan listrik kawasan. Pabrik ini tidak hanya meningkatkan daya saing VinFast di pasar domestik, tetapi juga mempercepat lokalisasi industri, menciptakan lapangan kerja berkualitas, serta mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik nasional.
Editor : Yudy Heryawan Juanda