Enam Warga Subang Meninggal Akibat DBD, Kadinkes : Jangan Anggap Sepele Demam

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurutnya, kasus DBD tahun ini mengalami penurunan cukup signifikan.
"Jika dibandingkan dengan tahun kemarin tentunya ini ada penurunan. Kalau tahun kemarin total setahun kita hampir 2000 kasus. Setengah tahun itu kurang lebih 1000, ini 601. Ada penurunan," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan wilayah dengan sebaran kasus tertinggi, dengan Kecamatan Subang menjadi daerah yang paling terdampak.
"Penyebaran terbanyak Kecamatan Subang, dengan kira-kira 81 kasus ada di 2 puskesmas Sukarahayu dan Cikalapa. Sementara kedua di Pagaden Barat dan Ciasem," ungkapnya.
Kadinkes mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap remeh demam berkepanjangan dan segera melakukan pemeriksaan laboratorium jika demam tidak kunjung reda.
"DBD itu biasanya panas, panasnya itu sudah diberi obat atau diperiksa ke dokter, ke Puskesmas, tapi ternyata tidak turun-turun. Itu harus hati-hati. Supaya tidak menduga-duga, pastikan dengan tes laboratorium. Apabila ada tanda-tanda DBD segera dilakukan prosedur penanganan. Yang sedang dan berat harus dirawat, kalau yang ringan biasanya dengan asupan cairan yang cukup juga bisa tertolong," pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Subang mengimbau warga untuk terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Editor : Yudy Heryawan Juanda