get app
inews
Aa Text
Read Next : Terpancar Kebahagiaan, Pasien Anak di RSUD Subang Dapat Bingkisan Spesial di Hari Anak Nasional 2025

Enam Warga Subang Meninggal Akibat DBD, Kadinkes : Jangan Anggap Sepele Demam

Rabu, 30 Juli 2025 | 09:02 WIB
header img
Kadinkes Subang, dr. Maxi. Foto: Yudy H Juanda/iNewsSubang.id

SUBANG, iNewsSubang.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga pertengahan tahun 2025 mencapai ratusan. Meski angka kasus sempat melonjak pada Mei dan Juni, terjadi tren penurunan pada Juli 2025 ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi, mengungkapkan bahwa jumlah kasus yang tercatat berasal dari seluruh puskesmas dan kecamatan di wilayah Kabupaten Subang.

"Total kasus DBD yang tercatat di Dinas Kesehatan dari seluruh Puskesmas dan kecamatan itu total ada 601 kasus. Kasus tertinggi itu berada pada Bulan Mei dan Juni, dimana ada 157 kasus perbulannya," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kasus DBD mengalami penurunan signifikan pada pertengahan Juli.

"Tapi pada saat minggu ketiga Bulan Juli menurun dengan 47 kasus. Sampai bulan ini, angka kematian ada 6 orang, itu di 6 kecamatan. Semuanya meninggal di rumah sakit, ada di RS Rayhan, di Central Medika Karawang, RSUD Subang, maupun RS Siloam," katanya.

Lebih lanjut, dr. Maxi menjelaskan bahwa sebagian besar pasien meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan medis. 

"Rata-rata terlambat mendapatkan pertolongan atau pengobatan yang adekuat. Rata-rata kan ini jangka panasnya antara 1-7 hari, kadang-kadang disangkanya demam biasa tapi setelah di rumah sakit ternyata demam berdarah. Dan itu sudah dalam kondisi yang syok," jelasnya.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurutnya, kasus DBD tahun ini mengalami penurunan cukup signifikan.

"Jika dibandingkan dengan tahun kemarin tentunya ini ada penurunan. Kalau tahun kemarin total setahun kita hampir 2000 kasus. Setengah tahun itu kurang lebih 1000, ini 601. Ada penurunan," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan wilayah dengan sebaran kasus tertinggi, dengan Kecamatan Subang menjadi daerah yang paling terdampak.

"Penyebaran terbanyak Kecamatan Subang, dengan kira-kira 81 kasus ada di 2 puskesmas Sukarahayu dan Cikalapa. Sementara kedua di Pagaden Barat dan Ciasem," ungkapnya.

Kadinkes mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap remeh demam berkepanjangan dan segera melakukan pemeriksaan laboratorium jika demam tidak kunjung reda.

"DBD itu biasanya panas, panasnya itu sudah diberi obat atau diperiksa ke dokter, ke Puskesmas, tapi ternyata tidak turun-turun. Itu harus hati-hati. Supaya tidak menduga-duga, pastikan dengan tes laboratorium. Apabila ada tanda-tanda DBD segera dilakukan prosedur penanganan. Yang sedang dan berat harus dirawat, kalau yang ringan biasanya dengan asupan cairan yang cukup juga bisa tertolong," pungkasnya.

Pemerintah Kabupaten Subang mengimbau warga untuk terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin di lingkungan tempat tinggal masing-masing. 

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut