Polres Subang Pastikan Wilayah Hukumnya Zero Premanisme, Ajak Masyarakat Aktif Melapor

SUBANG, iNewsSubang.id – Polres Subang menegaskan bahwa wilayah hukumnya kini dalam kondisi bebas dari aksi premanisme. Komitmen ini ditegaskan oleh Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu melalui Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun.
"Untuk komitmen kami terhadap upaya memerangi premanisme, jadi Kapolres Subang sudah membentuk Satgas Premanisme, baik dari Satintel maupun Satreskrim. Sedangkan Satreskrim sendiri dalam Satgas Premanisme ada tiga tim, yang terbagi di wilayah kawasan industri BYD, kemudian di wilayah tempat-tempat wisata, dan satu lagi di wilayah pantura," ujarnya kepada iNewsSubang.id, Jumat (2/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa kawasan industri BYD saat ini telah terbebas dari praktik premanisme.
"Saat ini alhamdulillah di wilayah kawasan BYD sudah zero premanisme. Tidak ada pengambilan parkir liar maupun kegiatan-kegiatan penjual aqua yang memaksa," katanya.
Dalam upaya menekan praktik premanisme, Polres Subang juga telah melakukan penindakan hukum terhadap para pelaku.
"Kami Polres Subang sudah melakukan penahanan terhadap 9 orang, dari berbagai macam premanisme sepertinya halnya penjualan aqua, kemudian melakukan pungli memungut kendaraan sebesar Rp30 ribu sampai Rp50 ribu," ungkapnya.
Lebih lanjut, AKP Bagus menegaskan bahwa pihaknya akan terus konsisten memberantas aksi premanisme.
"Kami sangat berkomitmen untuk memerangi premanisme dan sampai saat ini kami nyatakan wilayah hukum Polres Subang zero premanisme," tegasnya.
Polres Subang juga mengajak peran aktif masyarakat untuk turut menjaga ketertiban dan melapor jika ditemukan adanya praktek-praktek premanisme.
"Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat apabila ditemukan adanya praktek-praktek pungutan liar maupun adanya aksi-aksi premanisme dari berbagai kelompok, untuk melaporkan kepada kami Polres Subang. Kami akan melakukan respon cepat, Satgas kami akan segera menindak lanjuti dan menangkap atau melakukan operasi tangkap tangan terhadap praktek premanisme ataupun pungli," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda