Pemerintah Buka Impor Sapi asal Brazil, Perusahaan Ini Siapkan Strategi

“Kami memiliki stok daging beku sebanyak 8.000 ton yang siap memenuhi kebutuhan pasar hingga tiga bulan ke depan. Pengiriman daging beku akan terus berlangsung hingga akhir Desember 2025,” jelas Ratna Sari pada Kamis (27/3/2025).
Selain itu, BEEF juga menjalin kemitraan strategis dengan IdFood untuk memastikan ketersediaan daging hingga akhir tahun 2025.
Pada Kamis (20/3), BEEF telah mendatangkan 1.000 ekor sapi dari Australia untuk program penggemukan. Saat ini, sapi tersebut tengah menjalani masa karantina selama dua minggu sebelum masuk ke periode penggemukan selama 110 hari.
“Pada April mendatang, kami juga akan mendatangkan tambahan 1.810 ekor sapi dari Australia, termasuk sapi indukan yang akan dikembangkan di peternakan unit Subang,” tambah Ratna Sari.
Sejalan dengan target pemerintah untuk mendatangkan hingga 2 juta ekor sapi perah dan pedaging di tahun 2025, BEEF terus menyiapkan infrastruktur pendukung, termasuk rantai pendingin (cold storage) baru di Subang dengan kapasitas penyimpanan 28.000 ton.
Investasi ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas logistik perseroan dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Pada tahun 2023, BEEF mencatat penjualan sebesar Rp611 miliar, sementara pada 2024 angka tersebut melonjak drastis menjadi Rp4,9 triliun. Dengan fasilitas cold storage baru yang terintegrasi dengan peternakan, rumah potong hewan (RPH), serta pabrik olahan seluas 22 hektare di Subang, BEEF optimistis mampu memperluas cakupan pasarnya.
“Kami sangat menyambut baik perubahan PP No. 4/2016 dan siap mendukung implementasinya. Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, kami yakin dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas pasokan daging di Indonesia,” pungkas Ratna Sari.
Editor : Suriya Mohamad Said