"Penghasilan kami turun hingga 60 persen. Banyak petani yang bahkan tidak punya penghasilan sama sekali dan terpaksa bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tambahnya.
Ia juga menyoroti kurangnya perhatian dari dinas terkait yang belum melakukan normalisasi saluran tambak selama dua tahun terakhir. "Kami hanya bisa mengandalkan air pasang untuk mengairi lahan tambak," ujarnya.
Darsono berharap dinas terkait segera mengambil tindakan untuk menormalisasi saluran tambak di wilayah mereka.
"Budidaya tambak adalah satu-satunya sumber penghasilan warga Desa Muara, yang telah turun temurun. Kami minta dinas terkait segera menormalisasi saluran tambak di sini," harapnya.
Sekretaris KPD Mina Karya Bhakti Desa Muara, Muhammad Hamdani, juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi ini.
Editor : Yudy Heryawan Juanda