KDM memberikan teguran kepada pasangan itu yang nekat melakukan perjalanan jauh, terutama karena kehamilan istri mereka yang sudah tua. KDM menyarankan agar mereka menggunakan kendaraan umum, namun usul itu ditolak oleh keduanya. Terkesan dengan keberanian mereka, KDM meminta Riki untuk memperbaiki motor mereka dan memasang lampu yang kurang. Mereka juga diminta untuk membeli helm dan menggunakannya selama perjalanan.
“Bagaimana pun tujuan kita adalah ingin selamat sampai tujuan. Nanti di depan kamu cari bengkel perbaiki motornya, lengkapi lampunya dan beli helm,” ucap KDM sambil memberikan sejumlah uang.
Bagi KDM, Riki dan istrinya mewakili gambaran dari kebahagiaan masyarakat dalam komunitas mereka sendiri. Oleh karena itu, kebahagiaan mereka tidak bisa dibandingkan dengan kebahagiaan orang lain.
“Tapi tetap dong kamu juga gak mau kan anaknya nanti besar seperti kamu. Jadi saya minta kamu kerja yang benar, gak boleh nekat-nekatan seperti sekarang, pulang sampai Semarang dengan selamat,” ujarnya.
“Siap, Pak, terima kasih. Itu memang tujuan saya, ingin bekerja yang benar di Semarang supaya anak bisa lebih baik dari saya,” timpal Riki seraya melanjutkan perjalanan menggunakan motor ekstrem membonceng istrinya yang hamil 8 bulan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda