"Sakit awal panas, sakit tenggorokan, susah menelan, dan sesak nafas. Sangat membahayakan, angka kematiannya tinggi," katanya.
Kasus Difteri ini pertama kali terungkap ketika Dinkes Subang menerima laporan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bahwa ada pasien Difteri asal Kabupaten Subang.
"Kami tanggal 30 September mendapat laporan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin bahwa ada kiriman pasien dari Kabupaten Subang, seorang anak laki-laki umur 9 tahun dari Desa Rancahilir, Kecamatan Pamanukan dengan diagnosa Difteri," imbuh dr. Maxi.
Maxi menambahkan, seharusnya penyakit Difteri ini dapat dicegah dengan imunisasi. Bahkan anak tersebut juga telah mendapat imunisasi Difteri menurut pengakuan ibunya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda