get app
inews
Aa Read Next : Dukung Sunatan Massal di Hari Buruh, Dinkes Subang Turunkan Puluhan Tim Khitan

Kenali Gejala Difteri, Penyakit dengan Resiko Kematian Tinggi yang Sudah Masuk Subang

Kamis, 12 Oktober 2023 | 19:55 WIB
header img
Dinas Kesehatan Subang temukan 2 kasus Difteri. (Foto: Yudy H Juanda)

SUBANG, iNewsSubang.id - Untuk pertama kalinya penyakit Difteri ditemukan di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penyakit menular dan memiliki resiko kematian cukup tinggi tersebut telah menginfeksi dua anak di Kecamatan Pamanukan, Subang. 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, dr. Maxi, penyakit tersebut menular melalui udara. Apalagi disaat musim El Nino ini, udara yang telah tercemar polusi membawa berbagai macam penyakit. 

"Kuta mungkin ada kaitannya dengan fenomena El Nino dimana polutan yang ada di udara ini kan macam-macam, bisa virus bisa bakteri, bisa unsur kimia, unsur-unsur yang lain yang bisa memang menyebabkan sakit," ujarnya belum lama ini. 

Dokter Maxi menjelaskan, untuk gejala anak yang terinfeksi Difteri biasanya saat awal mengalami demam, lalu sakit tenggorokan, susah menelan, serta sesak nafas. 

"Sakit awal panas, sakit tenggorokan, susah menelan, dan sesak nafas. Sangat membahayakan, angka kematiannya tinggi," katanya. 

Kasus Difteri ini pertama kali terungkap ketika Dinkes Subang menerima laporan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung bahwa ada pasien Difteri asal Kabupaten Subang. 

"Kami tanggal 30 September mendapat laporan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin bahwa ada kiriman pasien dari Kabupaten Subang, seorang anak laki-laki umur 9 tahun dari Desa Rancahilir, Kecamatan Pamanukan dengan diagnosa Difteri," imbuh dr. Maxi. 

Maxi menambahkan, seharusnya penyakit Difteri ini dapat dicegah dengan imunisasi. Bahkan anak tersebut juga telah mendapat imunisasi Difteri menurut pengakuan ibunya. 

"Nah Difteri ini kan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dimana kita sering mendengar imunisasi DPT, tapi dari riwayat imunisasi anak ini sebenarnya lengkap, cuma karena mungkin virulensinya terlalu ganas kumannya sehingga bermanifestasi kepada anak ini," ungkapnya. 

Dr. Maxi juga menjelaskan ternyata ditemukan satu anak lagi di Kecamatan Pamanukan yang terinfeksi Difteri. Anak tersebut satu sekolah dengan anak pertama. 

"Dan yang membuat kami miris kemarin siang jam 13.00 WIB kami dapat berita ada satu lagi dari Desa Mulyasari dan kebetulan satu sekolah dengan anak yang pertama ini." jelasnya. 

Untuk mencegah penularan yang masif, Dinkes Subang telah melakukan tracing terhadap belasan orang yang kontak erat dengan anak tersebut, mulai dari keluarga hingga teman sekolahnya

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut