get app
inews
Aa Text
Read Next : Kunjungi Penderita Kanker Limfoma, Kadinkes Subang Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Negara

Kakak Beradik Menderita Lumpuh Otak, Kadinkes Subang : Kita Bantu Dapatkan Pengobatan yang Baik

Rabu, 09 Agustus 2023 | 12:52 WIB
header img
Kakak beradik penderita lumpuh otak di Subang akan dibawa ke rehabilitasi medik. (Foto: Yudy H Juanda)

SUBANG, inewsSubang.id - Alka (12) dan Akhtar (5) yang tinggal di Kampung Sukajadi, Kelurahan Soklat, Kabupaten Subang, Jawa Barat tidak bisa beraktivitas seperti anak normal lainnya. Kakak beradik ini hanya bisa terbaring ditemani oleh ibundanya. 

Tumbuh kembang kedua kakak beradik ini terhambat akibat menderita penyakit Cerebral Palsy atau lumpuh otak. Meskipun berusia 12 tahun,badan Alka kecil dan tidak berisi. Begitu juga dengan kondisi adiknya Akhtar. 

Alka menderita lumpuh otak sejak lahir dikarenakan ibunya menderita eklamsia saat melahirkan. Namun berbeda dengan adiknya, Akhtar yang lahir secara caesar sempat tumbuh normal dan tiba-tiba menderita penyakit lumpuh otak pada usia 8 bulan. 

Susi Widiastuti, ibunda penderita lumpuh otak berharap kedua anaknya mendapatkan perawatan yang baik sehingga dapat sembuh dan bisa beraktivitas seperti anak normal lainnya. 

"Sudah dibawa kemana-mana, Hasan Sadikin, Santosa, bahkan kakaknya di tolak karena sudah tidak bisa sembuh katanya, adiknya belum dibawa ke rumah sakit lagi karena terbentur biaya. Harapan bisa sembuh, bisa normal kayak anak-anak yang lain," ujarnya sambil berurai air mata. 

Susi pun merasa bahagia atas kedatangan Kepala Dinas Kesehatan ke rumahnya. Ia merasa anaknya kini diperhatikan oleh pemerintah. "Alhamdulillah senang, anak saya ada yang perhatian," katanya. 

Sementara menurut Kadinkes Subang, dr. Maxi Cerebral Palsy yang diderita oleh kakak beradik ini diakibatkan adanya saraf yang rusak sehingga otot-otot tidak berkembang. Hal tersebut biasanya terjadi saat masih bayi. 

"Kakak adik ini kelihatannya kalau di medis disebut Cerebral Palsy atau lumpuh otak, itu karena proses biasanya yang terjadi pada saat usia masih bayi ada kelainan dalam otak, jadi sebagian saraf rusak sehingga otot-otot tidak berkembang," jelasnya. 

Dr. Maxi menjamin akan membantu kakak beradik tersebut mendapatkan pengobatan yang baik. Ia akan membawa ke dokter spesialis anak dan ke rehabilitasi medik dengan harapak mereka akan bisa tumbuh normal. 

"Kami akan merujuk anak ini ke dokter anak, dan diteruskan ke rehabilitasi medik, karena saya lihat untuk Alka masih sangat mungkin untuk tumbuh dengan bagus sepanjang itu mendapatkan intervensi medis dari ahli rehab medik dan dokter gizi. Kami juga akan berkoordinasi dengan temen-temen dari Kementerian Sosial supaya membantu dari segi lainnya," ungkapnya. 

Ironisnya, meskipun hidup dalam kondisi kekurangan, Susi yang suaminya bekerja sebagai sopir tidak terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut