"Sudah dibawa kemana-mana, Hasan Sadikin, Santosa, bahkan kakaknya di tolak karena sudah tidak bisa sembuh katanya, adiknya belum dibawa ke rumah sakit lagi karena terbentur biaya. Harapan bisa sembuh, bisa normal kayak anak-anak yang lain," ujarnya sambil berurai air mata.
Susi pun merasa bahagia atas kedatangan Kepala Dinas Kesehatan ke rumahnya. Ia merasa anaknya kini diperhatikan oleh pemerintah. "Alhamdulillah senang, anak saya ada yang perhatian," katanya.
Sementara menurut Kadinkes Subang, dr. Maxi Cerebral Palsy yang diderita oleh kakak beradik ini diakibatkan adanya saraf yang rusak sehingga otot-otot tidak berkembang. Hal tersebut biasanya terjadi saat masih bayi.
"Kakak adik ini kelihatannya kalau di medis disebut Cerebral Palsy atau lumpuh otak, itu karena proses biasanya yang terjadi pada saat usia masih bayi ada kelainan dalam otak, jadi sebagian saraf rusak sehingga otot-otot tidak berkembang," jelasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda