Sementara menurut Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang, Komara, dari hasil penglihatan di lapangan sudah tidak terlihat adanya tekanan dari dalam tanah. Namun rest area tetap masih ditutul hingga dipastikan kandungan gas sudah tidak ada.
"Sementara sudah tidak ada semburan api disana, kemudian juga sudah tidak ada lagi semburan air, artinya setelah kami konsultasikam sudah tidak ada lagi tekanan atau presure dari dalam bumi ke atas yang mendorong air dan juga gas," ungkapnya.
"Sementara ini kami belum berani mengambil resiko yang lain, jadi rest area 86 B tetap ditutup, di lokasi sumur juga kami tetap tutup, sampai dengan kami dapatkan hasil yang dinyatakan aman," jelas Komara.
Seperti diketahui, semburan gas muncul ketika pihak pengelola tol Cipali melakukan perbaikan sumur artesis di rest area Km 86 B. Namun tidak lama kemudian kobaran api muncul ketika petugas kebersihan rest area membuang rokok di sekitar lokasi. Akibat semburan api tersebut, rest area ditutup dari pengendara dan pedagang.
Editor : Yudy Heryawan Juanda