JAKARTA, iNewssubang.id - Ketua Umum PSSI Erick Thohir bicara soal kemungkinkan sanksi Indonesia usai dicoret dari status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dia menyebut jika Indonesia mendapat sanksi berat maka akan sangat merugikan.
FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia lantaran banyaknya penolakan dari politisi terhadap salah satu kontestan, Timnas Israel. Tak hanya pencoretan, FIFA juga bakal menjatuhkan sanksi kepada PSSI.
Erick menyebut saat ini belum tahu apa sanksi yang bisa diterima Indonesia. Namun, jika mendapat sanksi berat maka sangat merugikan.
Erick kemudian flashback ke tahun 2015 saat mendapat sanksi berat dari FIFA. Menurutnya saat itu Indonesia seperti tanpa arah.
"Sanksi terberat tentu ini yang kita tidak harapkan yaitu tidak bisa berikut kompetisi secara maksimal di seluruh dunia baik sebagai tim nasional ataupun sebagai klub," ujar Erick Thohir.
"Dan itu sebenarnya sudah pernah terjadi di tahun 2015. Waktu itu yang kebetulan juga saya bukan siapa-siapa, saya bukan menteri, bukan pengurus PSSI, bapak presiden meminta untuk saya juga bisa melobi waktu itu ke FIFA dan dicabut di tahun 2016 kalau tidak salah," kata Erick Thohir.
Erick mengungkapkan masa pembekuan FIFA pada 2015 silam merupakan masa terberat bagi dunia persepakbolaan di Indonesia.
"Kita menjadi menyendiri, jadi kita melakukan pertandingan, pembinaan wasit, usia muda, tetapi tidak ada tentu ke depannya. Ya cuman ibarat kita di Indonesia saja," ungkap dia.
Hal seperti itu diharapkan Erick Thohir tidak kembali terulang pada saat ini.
"Saya rasa yang tidak kita harapkan karena apalagi mata pencaharian di sepak bola ini kan tidak bisa sekonyong-konyong. Hanya dilihat oh hanya ini dan itu tetapi turunannya banyak sekali yang namanya industri olah raga sepakbola," ucap Erick Thohir.
Editor : Ibnu HaryantoRedaksi Jakarta