SUBANG, iNews.id - Tidak hanya untuk konsumsi, entok juga kini banyak diburu sebagai hewan hias. Bahkan entok hias kini mulai banyak diminati masyarakat. Bripka Ijang Sobandi, yang menjadi pembudidaya entok hias asal Desa Kaliangsana, Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat cukup kewalahan dengan tingginya permintaan entok hias dari masyarakat.
Apalagi anggota Polsek Cipeundeuy ini baru menggeluti budidaya entok hias sejak dua tahun lalu ini dan baru mempunyai tujuh ekor indukan. Saat ini setiap anakan entok hias yang baru berusia satu bulan sudah langsung dibeli oleh para pecinta entok hias.
BACA JUGA : Video Aiptu Udin Berdayakan Istri Nelayan Patimban Membuat Kripik Ikan Lapan dan Bilis
Budidaya entok hias ini dinilai jauh lebih menguntungkan dibandingkan entok konsumsi. Pasalnya proses budidaya hampir sama, namun harga jauh lebih mahal. Entok konsumsi harganya mulai dari Rp50.000 hingga Rp100.000 perekornya. Sementara entok hias paling murah Rp500.000 lima dan paling tinggi bisa Rp5 juta perekornya. Apalagi jika sudah memenangkan kontes bisa tembus Rp10 juta rupiah perekornya.
Menurut Bripka Ijang, untuk budidaya entok hias ini cukup siapkan sebuah tempat untuk bertelur dan kolam untuk mandinya. Setiap indukan biasanya bertelur hingga 18 telur dan menetas setelah 40 hari dierami. Satu bulan sejak menetas, entok hias sudah terlihat indahnya dan langsung diburu pembeli.
BACA JUGA : Kabar Gembira! Lahir di Bulan Agustus Gratis Masuk Wisata Sariater Subang Selama 3 Bulan
"Perbedaan entok hias dan dan entok konsumsi sendiri terlihat jelas dari motif bulunya. Entok hias memiliki motif bulu yang indah. Kini yang paling diburu yaitu entok hias jenis bondol metalik, yaitu bulu kepala putih tapi bulu badan hingga kakinya hitam," ujar Bripka Ijang kepada iNewsSubang.id, Senin (8/8/2022).
Entok hias jenis Bondol Metalik, yang merupakan pejantan andalan Bripka Ijang. (Foto: Yudy H Juanda)
Bripka Ijang menambahkan bahwa budidaya entok hias ini mempunyai kepuasan sendiri. Apalagi ketika berhasil mengawinkan beberapa jenis dan menghasilkan anakan entok hias yang mempunyai warna serta motif bulu yang indah. Pasalnya untuk menghasilkan anakan entok hias yang memiliki motif bulu yang indah cukup sulit.
"Saat mencoba kawin silang dan ternyata anakannya mempunyai warna dan motif bulu yang bagus, disitu kepuasan tersendiri bagi kita," kayanya.
BACA JUGA : HUT Kemerdekaan RI ke 77, Puluhan Bapak-bapak di Ciasem Subang Ikuti Lomba Memasak Nasi Liwet
Dalam penjualan entok hias, Bripka Iang memanfaatkan media sosial. Kini dalam sebulan ijang baru bisa menjual belasan ekor dikarenakan indukan yang masih sedikit, sementara permintaan cukup tinggi.
Anakan entok hias Bripka Ijang yang baru berusia beberapa minggu. (Foto: Yudy H Juanda)
Editor : Yudy Heryawan Juanda