Untuk menopang operasional, PT SHSJ menyiapkan 100 unit angkutan besar dan 50 unit angkutan kecil, serta fasilitas penyimpanan berkapasitas 1.000 ton per tahun. Jenis limbah yang akan dikelola mencakup oli bekas, baterai, pestisida, limbah medis, hingga sampah elektronik. Semua dikelola dengan konsep ekonomi sirkular agar menghasilkan produk bernilai tambah.
Yogi juga menegaskan bahwa aspek lingkungan menjadi prioritas utama. “Untuk dampak lingkungan tidak akan ada kebocoran, karena semua sistem dibuat dengan standar ketat. Air hasil kegiatan akan habis oleh proses pemanasan dan peleburan, sementara dampak udara sudah dihitung sejak tahap awal,” jelasnya.
Dengan kombinasi pengelolaan limbah modern dan penyerapan tenaga kerja yang masif, PT SHSJ diyakini akan menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi Subang sekaligus garda depan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait
