“Evaluasi menyeluruh yang kami lakukan tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat yang terdampak. Kami berkomitmen untuk mempercepat perbaikan sistem distribusi tanpa mengabaikan kualitas air yang diterima pelanggan. Kolaborasi antara alih teknologi dan rekayasa distribusi menjadi kunci keberhasilan normalisasi ini,” tegasnya.
Sebagai bagian dari proses evaluasi, tim teknis Perumda Tirta Rangga Subang telah melakukan identifikasi terhadap seluruh jaringan SPAM, titik distribusi utama, serta infrastruktur pendukung lainnya. Hal ini bertujuan untuk menemukan titik-titik permasalahan dan merumuskan solusi jangka pendek maupun jangka panjang secara terukur dan bertahap.
“Kami memahami bahwa hal ini berdampak pada kenyamanan dan kebutuhan harian masyarakat. Oleh karena itu, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses ini berlangsung,” imbuh Nana.
Untuk mempercepat proses normalisasi, sejumlah langkah teknis telah dan terus dilakukan, antara lain: pemilihan teknologi pengolahan air yang tepat sesuai kondisi air baku, penyesuaian jalur distribusi, perbaikan titik-titik distribusi yang mengalami hambatan, pembersihan saluran (wash out) secara berkala, pemantauan intensif terhadap tekanan dan volume aliran, serta koordinasi aktif dengan pihak-pihak terkait.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kesabaran, pengertian, dan kerja sama seluruh masyarakat Kabupaten Subang, khususnya pelanggan layanan di wilayah Subang Kota. Kami juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan air secara bijak selama proses penyesuaian berlangsung serta tetap mengikuti informasi resmi dari Perumda Tirta Rangga Subang,” tutup Nana.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait