"Sebelum pandemi, kedatangan 23 sekolah dari Jabodetabek, dalam 2 tahun sebanyak 2400 pelajar dan mahasiswa berkunjung, dan semua menginap di rumah warga," ujar Suryana.
Para pelajar yang berkunjung ke Desa Wisata Edukasi Cisaat ini dapat mempelajari aktivitas sehari-hari warga masyarakat mulai.
"Pembelajaranya ya bertani, bercocok tanam termasuk aktivitas masyarakat, jadi siswa dianjurkan untuk mengikuti kegiatan masyarakat," pungkasnya.
BACA JUGA : Pra Kunjungan Presiden, Menhub Budi Tinjau Pelabuhan Patimban Subang
Dengan adanya kunjungan Menparekraf ke Desanya, Suryana berharap agar kementerian peduli terhadap desanya minimal dengan membuat sebuah simbol dipinggir jalan yang memperlihatkan bahwa Desa Cisaat ada.
"Harapan besar kami Cisaat lebih bangkit, karena Cisaat berada di dalam, kita membutuhkan galeri, simbol di pinggir jalan provinsi untuk menunjukkan desa wisata itu ada," harapnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait