Pengelola Pokdarwis Cisaat menjelaskan bahwa Desa Wisata Cisaat memiliki tiga konsep utama. Pertama, wisatawan dapat menikmati atau menggali pengalaman. Kedua, memberikan pengalaman belajar melalui wisata edukasi. Ketiga, memberikan pengalaman hidup bersama masyarakat setempat.
Desa Wisata Cisaat saat ini memiliki 80 unit homestay dengan konsep hidup bersama. Wisatawan dapat tinggal dan berbaur dengan masyarakat Desa Cisaat, mengikuti rutinitas harian mereka, dan makan bersama. Misalnya, jika pemilik homestay adalah peternak, wisatawan dapat mengikuti aktivitas sehari-hari pemilik homestay tersebut.
Setelah menyaksikan paparan, Menparekraf dan Pj. Bupati Subang beserta jajaran melaksanakan penanaman pohon endemik. Pohon ini merupakan spesies tumbuhan yang hanya tumbuh di wilayah geografis tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia, dipilih untuk dikembangbiakkan serta dilestarikan.
Selanjutnya, Menparekraf dan Pj. Bupati beserta jajaran meninjau stand UMKM di Desa Cisaat, termasuk UMKM tanaman bonsai, karya seni pahat, golok, makanan khas, dan batik khas Subang.
Menparekraf kemudian mencoba salah satu potensi wisata di Desa Cisaat, yaitu paralayang di Bukit Santiong. Menparekraf menyampaikan bahwa paralayang di Bukit Santiong sangat direkomendasikan untuk dicoba.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait