SUBANG, iNewsSubang.id - Cuaca buruk disertai angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi di laut utara Jawa sejak dua pekan terakhir mengakibatkan ribuan nelayan tradisional di pantura Subang, Jawa Barat tidak melaut. Akibatnya sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tutup sementara.
BACA JUGA : Gelombang Tinggi, Ribuan Nelayan di Pantura Subang Memilih Tidak Melaut
Seperti di Tempat pelelangan ikan Mina Bahari Muara Ciasem, Kecamatan Blanakan, Subang sudah 10 hari berhenti beroperasi.
Menurut Ade Masduki petugas satuan pengamanan TPI Mina Bahari, tidak adanya pasokan ikan membuat TPI terpaksa tutup sementara.
BACA JUGA : Moratorium Dicabut, Kemenaker Terapkan Sistem SPSK Untuk Lindungi PMI di Arab Saudi
‘’Karena cuaca buruk dan gelombang tinggi di sertai angin kencang nelayan tidak ada yang melaut, sehingga tidak ada pasokan ikan ke pelelangan ikan sehingga TPI menghentikan sementara kegiatan pelelangan," ujar Ade Masduki kepada iNewsSubang.id Senin (2/1/2023).
Ade menjelaskan, pasokan ikan ke TPI sangat bergantung dari hasil tangkapan nelayan yang melaut. Sementara sejak dua pekan terakhir ini, seluruh nelayan di Muara Ciasem tidak melaut karena gelombang tinggi.
"Para nelayan tidak dapat melaut cuaca semakin memburuk mereka memilih tidak melaut sama sekali karena dapat mengancam keselamatan," katanya.
BACA JUGA : Kredit Konsumtif Guru di BPR Binong Subang Rugikan Negara Rp1 Miliar, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Akibat pasokan ikan minim, kini harga ikan laut mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Rata-rata harga ikan laut mengalami kenaikam Rp10.000 perkilogramnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait