SUBANG, iNewsSubang.id - Ribuan nelayan di kawasan pesisir pantura Kabupaten Subang, Jawa Barat dalam sepekan terakhir tidak bisa melaut. Hal tersebut diakibatkan cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi.
Ribuan nelayan yang tersebar di tiga kecamatan di pantura, Subang seperti di Kecamatan Blanakan, Kecamatan Legonkulon, dan Kecamatan Pusakanagara kini menganggur.
BACA JUGA : Moratorium Dicabut, Kemenaker Terapkan Sistem SPSK Untuk Lindungi PMI di Arab Saudi
Menurut seorang nelayan, Casim, gelombang tinggi yang terjadi di laut utara Jawa mencapai 3 meter. Mereka khawatir untuk pergi melaut, bahkan beberapa nelayan yang memaksa melaut harus kembali karena membahayakan nelayan.
"Untuk bisa bertahan hidup selama tak melaut ini, banyak nelayan terpaksa meminjam uang kepada juragan kapal atau menjual barang perabotan rumah tangga," ujarnya kepada iNewsSubang.id, Minggu (1/1/2023).
BACA JUGA : Kredit Konsumtif Guru di BPR Binong Subang Rugikan Negara Rp1 Miliar, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
"Kami berharap, pemerintah mengupayakan bantuan dana paceklik, atau sembako, untuk membantu meringankan beban hidup kami," tambah Casim.
Dari pantauan iNewsSubang.id di lokasi kampung nelayan Blanakan ratusan perahu dibiarkan berjejer di dermaga, karena tak dipakai. Sebagian nelayan terlihat memperbaiki jaring dan mesin kapal.
Sementara menurut ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Kabupaten Subang, Karya S Zakaria, pihaknya mengimbau kepada para nelayan agar tidak pergi melaut disaat cuaca buruk. Jika memang memaksa diharapkan untuk berhati-hati.
BACA JUGA : Pasca Banjir Rob, Pantai Pondok Bali Subang Aman untuk Dikunjungi
"Kepada para nelayan dengan sikon cuaca buruk apa bila berangkat melaut harus berhati-hati, baiknya tetap di rumah saja dulu sambil menunggu sikon membaik," katanya.
"Pihak Koperasi Mina agar membuat surat pemberitahuan resmi kepada pemerintah daerah agar bisa mengusahakan bantuan dana paceklik untuk nelayan terdampak," pungkasnya.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait