"Saat akan panen tiba-tiba sebagian kebun terbakar, tidak diketahui juga apakah kejadian kebakaran tersebut merupakan rekayasa untuk mengelabui perbankan atau bukan" katanya.
Akibatnya, Rudi menambahkan, 13 petani tebu tidak merasakan manfaat sedikitpun dari KUR tersebut. Bahkan hingga kini mereka kesulitan mengajukan pinjaman hingga kredit kendaraan bermotor. Padahal Rudi mengaku tidak memiliki utang piutang dengan pihak perbankan lainnya.
BACA JUGA : Terjerat Pasal Pembunuhan Berencana, Irjen Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati
"Anehnya 7 petani lainnya lainnya yang merupakan eks pegawai PG Rajawali II malah mendapatkan keuntungan hingga puluhan juta perorangnya dan BI Checking nya pun baik-baik saja, padahal beberapa dari mereka juga kebunnya ikut terbakar," imbuhnya.
Rudi menjelaskan, setelah kebun tebu garapan gapoktan terbakar, mereka tidak mendapat kejelasan hingga saat ini. Bahkan ketika hendak meminta dana KUR untuk ongkos tebang angkut senilai Rp12.600.000 perhektarnya, pihak PG Rajawali II tidak merespon.
Editor : Yudy Heryawan Juanda
Artikel Terkait