"Ini untuk bisa, menjaga daya beli masyarakat, menjaga momentum ekonomi, tapi juga menjaga APBN. Ini tiga hal yang sangat penting untuk terus dilakukan. Presiden juga meminta supaya para menteri melakukan program-program pemulihan ekonomi. Kita masih ada Rp455 triliun untuk program pemulihan ekonomi dalam rangka PCPEN," tuturnya.
Anggaran tersebut akan difokuskan ke program-program untuk meningkatkan ketahanan dan penciptaan kesempatan kerja, terutama untuk Kementerian PUPR dan kementerian-kementerian lain.
BACA JUGA : Berapa Jumlah Rakaat Tarawih Rasulullah, Berikut Penjelasan Buya Yahya
"Tadi juga disampaikan untuk mulai terus ditingkatkan langkah-langkah koordinasi untuk bidang ketahanan pangan, seperti pembukaan lahan, irigasi, ketersediaan pupuk dan bibit untuk barang-barang yang bisa tumbuh di Indonesia," katanya.
Menurutnya, semua negara di dunia sekarang sedang menghadapi situasi yang tidak mudah. Oleh karena itu, ketahanan pangan dan energi menjadi salah satu hal yang harus ditingkatkan. Sri Mulyani mengungkapkan, Presiden Jokowi juga menginstruksikan untuk pangan, terkait siklus padi, jagung, kedelai tidak lebih dari 3 bulan, sehingga seharusnya bisa direspons secara lebih cepat oleh kementerian terkait bekerja sama dengan pemerintah daerah.
BACA JUGA : Kasus Jalancagak Terungkap, Pelaku di Dor Polisi Karena Melawan
"Dari sisi APBN, kita akan dukung dari langkah-langkah mengamankan masyarakat kita, terutama tadi yang merasakan ancaman akibat dampak global yang memang dirasakan seluruh dunia. Di sisi lain, adalah menggunakan APBN secara tepat sehingga betul-betul bisa menjaga keselamatan rakyat, ekonomi, dan kesehatan APBN," kata dia.
Artikel ini telah terbit dengan judul : Sri Mulyani: Dulu Ancaman Masyarakat adalah Pandemi, Sekarang Kenaikan Harga Barang
Editor : Yudy Heryawan Juanda