Terima Ratusan Aduan Masyarakat, ASN Pemkab Subang Ditantang Lebih Responsif

SUBANG, iNewsSubang.id – Apel gabungan ASN lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Subang menjadi ajang evaluasi sekaligus peringatan tegas dari Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, Senin (8/9/2205). Apel yang digelar di halaman Kantor Bupati itu dihadiri Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi serta Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Asep Nuroni.
Dalam laporannya, Sekda Asep Nuroni membeberkan hasil pemantauan aduan masyarakat yang masuk melalui media sosial resmi Bupati dan Pemkab Subang selama periode 31 Juli–31 Agustus 2025. Hasilnya, tercatat 754 aduan masyarakat yang kemudian dipantau tindak lanjutnya oleh tim monitoring.
“Dari 754 aduan ini terlihat bagaimana perangkat daerah dan kecamatan merespons keluhan, kritik, maupun masukan warga. Ada yang sudah sangat responsif, tapi masih ada juga yang perlu ditingkatkan kecepatannya. Hari ini kita umumkan secara terbuka siapa yang cepat, siapa yang terlambat, agar menjadi motivasi bagi semuanya,” ungkapnya.
Hasil evaluasi menunjukkan perbedaan mencolok antarperangkat daerah dan kecamatan. Predikat Terngabret (tercepat) untuk kategori keaktifan media sosial diraih Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, ESDM serta Kecamatan Pabuaran. Sebaliknya, predikat Terkudet (terlambat update) diberikan kepada Sekretariat DPRD Subang dan Kecamatan Pusakanagara.
Evaluasi tindak lanjut aduan masyarakat juga dibagi ke dalam tiga klaster. Satpol PP dan Damkar bersama Dinas PUPR menjadi yang tercepat di Klaster 1, sementara Dinas Pertanian harus puas dengan predikat “Kurang Ngabret”. Sementara di Klaster 2, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mendapat nilai tertinggi, sedangkan di Klaster 3, ada delapan OPD yang diganjar predikat Terngabret, termasuk BPBD dan RSUD Subang.
Di tingkat kecamatan, Kecamatan Subang menjadi yang tercepat dalam menindaklanjuti aduan, sedangkan Pagaden dan Purwadadi justru tertinggal. Untuk klaster lain, Kecamatan Ciater, Patokbeusi, hingga Pamanukan tampil responsif, sementara Kecamatan Pusakanagara, Tambakdahan, hingga Cipeundeuy justru mendapat penilaian rendah.
Editor : Yudy Heryawan Juanda