get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Pantura Subang Meninggal Dunia Tersengat Ratusan Tawon Vespa

Dihantam Ombak Besar, Satu Rumah di Mayangan Rata dengan Tanah dan Empat Rusak Parah

Selasa, 19 Agustus 2025 | 19:59 WIB
header img
Dihantam Ombak Besar, Satu Rumah di Mayangan Rata dengan Tanah dan Empat Rusak Parah. Foto: Gabriel Adammara/iNewsSubang.id

SUBANG, iNewsSubang.id – Bencana alam melanda Desa Mayangan, Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Satu rumah warga roboh rata dengan tanah dan empat rumah lainnya mengalami kerusakan parah setelah diterjang ombak besar disertai angin kencang di bibir Pantai Pondok Bali.

Kesedihan terlihat jelas dari wajah Rinto, salah satu korban yang rumahnya hancur akibat terjangan ombak. Ia hanya mampu berdiri dan menatap sisa-sisa bangunan yang selama puluhan tahun menjadi tempat tinggal bersama keluarga kecilnya.

“Saya tidak menyangka air pasang yang sejak kemarin tinggi bisa membuat rumah saya roboh sampai rata dengan tanah,” kata Rinto dengan suara lirih, Selasa (19/8/2025).

Menurut penuturan Rinto, peristiwa itu bermula ketika sore hari air pasang membesar. Saat dini hari, tiba-tiba angin kencang datang bersamaan dengan ombak besar yang langsung menghantam rumahnya.

“Waktu itu saya dan keluarga masih ada di dalam rumah. Untung kami bisa menyelamatkan diri ke rumah tetangga. Tapi tidak lama kemudian rumah saya langsung roboh,” ungkapnya.

Selain rumah milik Rinto, empat rumah tetangganya juga ikut mengalami kerusakan parah. Secara keseluruhan, dari sepuluh rumah di bibir pantai, lima di antaranya terdampak serius.

Kepala Desa Mayangan, Darto, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan bahwa satu rumah roboh dan empat rumah lainnya mengalami kerusakan berat.

“Memang benar ada satu rumah warga yang roboh rata dengan tanah dan empat rumah lainnya rusak parah. Kejadiannya dini hari ketika air pasang dan angin kencang datang bersamaan,” jelas Darto.

Pasca kejadian, pihak BPBD Subang, Dinas Sosial, aparat desa, kecamatan, hingga TNI-Polri langsung turun ke lokasi untuk menyalurkan bantuan berupa sembako, kasur lantai, dan selimut. Namun, akses jalan menuju lokasi cukup sulit sehingga bantuan harus dikirim menggunakan jalur alternatif dengan perahu.

“Kami bersama BPBD, Dinsos, dan aparat terkait sudah menyalurkan bantuan. Tapi memang distribusinya harus lewat jalur air karena akses darat ke lokasi cukup sulit dilalui,” tambah Darto.

Saat ini, warga yang terdampak bencana masih mengungsi sementara di rumah-rumah tetangga dan kerabat sambil menunggu langkah penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut