get app
inews
Aa Text
Read Next : Apresiasi Polres Subang Ungkap Kasus TPPO, Bupati : Eksploitasi Anak Kejahatan Luar Biasa

1.843 Hektare Sawah di Subang Kekeringan, Bupati Minta BBWS Citarum Normalisasi Saluran Sekunder

Selasa, 12 Agustus 2025 | 18:39 WIB
header img
1.843 Hektare Sawah di Subang Kekeringan, Bupati Minta BBWS Citarum Normalisasi Saluran Sekunder. Foto: Istimewa

SUBANG, iNewsSubang.idBupati Subang, Reynaldy Putra Andita BR, memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Kekeringan di Wilayah Pantura Kabupaten Subang yang digelar di Aula Kecamatan Pusakanagara, Selasa (12/8/2025).

Kekeringan yang melanda wilayah Pantura telah berdampak pada 1.843 hektare areal persawahan dan mengancam keberlangsungan produksi pangan serta kesejahteraan petani, khususnya di Kecamatan Pusakanagara, Pusakajaya, Pamanukan, Compreng, dan Legonkulon.

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Rahmat Efendi, dalam laporannya menyebutkan beberapa penyebab permasalahan kekeringan, antara lain pendangkalan saluran air sekunder dan perlunya penyempurnaan Siphon Jatireja.

"Penyebabnya antara lain pendangkalan beberapa saluran air sekunder, serta Siphon Jatireja yang perlu penyempurnaan kembali, sehingga pasokan air untuk pertanian di wilayah hilir menjadi terbatas," jelas Rahmat Efendi.

Sementara itu, Bupati Subang menegaskan permintaan percepatan penanganan kepada instansi terkait.

"Kami sangat memohon kepada Kepala BBWS Citarum agar segera dilakukan normalisasi pada saluran sekunder yang menjadi titik hambatan air. Permasalahan ini salah satunya disebabkan oleh pendangkalan di saluran sekunder yang mengakibatkan aliran air ke persawahan terhambat," tegasnya.

Bupati juga mengingatkan bahwa Kabupaten Subang memegang peran vital dalam ketahanan pangan nasional.

"Kabupaten Subang merupakan lumbung padi nasional. Banyak daerah yang menggantungkan pasokan pangan pada Kabupaten Subang," ujarnya.

Kepada PJT II, Bupati Subang meminta penjadwalan ulang masa tanam agar permasalahan kekurangan air tidak berulang.

"Saya mohon kepada PJT II untuk menjadwalkan kembali masa tanam di wilayah persawahan, sehingga kekurangan air pada masa panen tidak terjadi lagi ke depannya," katanya.

Lebih lanjut, Reynaldy menekankan pentingnya menggabungkan perbaikan infrastruktur dengan manajemen tanam yang tepat.

"Bagaimanapun, ketika sungainya sudah dinormalisasi dan sistem sudah diperbaiki, jika musim tanamnya tidak disesuaikan maka permasalahan ini akan terulang. Jangan sampai ada kecamatan yang dikorbankan. Maka lakukanlah jadwal tanam yang baik," pungkasnya.

Editor : Yudy Heryawan Juanda

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut